7 unsur kebudayaan sumatera selatan

Metaforadalam Kebudayaan Islam Melayu Sumatera Selatan Muhamad Idris Pengembangan Media Peta Bentuk dengan Memanfaatkan Plastik Kemasan Makanan Ringan pada Mata Pelajaran religi; 7) kesenian. Ketujuh unsur kebudayaan tersebut terdiri dari ketiga wujud berupa wujud sistem nilai, gagasan, ide; wujud sistem sosial dan terakhir wujud KEMENTERIANPENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN DIREKTORAT JENDERAL GURU DAN TENAGA KEPENDIDIKAN Jalan Jenderal Sudirman, Gedung D Lantai 14, Senayan, Jakarta 10270 10 Prov. Sumatera Selatan 17 11 Prov. Bengkulu 10 12 Prov. Sumatera Barat 19 13 Prov. Sumatera Utara 33 . Calon Dosen/Instruktur PPG berasal dari unsur dosen dan/atau praktisi Halini menimbulkan suatu pengertian bahwa Praaksara adalah zaman sebelum ditemukannya tulisan, sedangkan sejarah adalah zaman setelah adanya tulisan. Berdasarkan corak kehidupannya masa praaksara dibagi menjadi masa berburu dan mengumpulkan makanan, masa bercocok tanam, dan masa perundagian. Berikut ini hasil kebudayaan bangsa Indonesia pada asalusul dan kebudayaan. PENJELASAN: Suku bangsa mempunyai ciri-ciri mendasar tertentu. Ciri-ciri itu biasanya berkaitan dengan asal-usul dan kebudayaan. 15. daratan Cina Selatan, suku bangsa Yunan dan berasal dari Nusantara (dari berasal dari luar tapi berkembang dari Indonesia sendiri). PENJELASAN: Jakarta– Bintang sepak bola asal Korea Selatan, Son Heung-min, berhasil mencatatkan dua prestasi sensasional pada awal bulan Desember 2019. Prestasi tersebut diukir Son. Related News. Head Lines. Siapa Sam Kerr? Pemain Bola Putri yang Jadi Sampul Game EA pencaharianhidup, dan (7) Peralatan hidup dan teknologi (Koentjaraningrat, 2009:203). Dari tujuh unsur kebudayaan yang disebutkan di atas, salah satu unsur kebudayaan dalam kehidupan masyarakat adalah sistem perkawinan sebagai sistem kemasyarakatan yang hidup pada perilaku masyarakat. Perkawinan 4 Senjata Tradisional Senjata tradisional yang terkenal di Sumatera Selatan adalah keris. Keris situ ada yang berlekuk 7, 9 atau 13, yaitu dengan jumlah ganjil. Selain keris ada pula senjata lainnya seperti tombak, pedang, dan badik. Tombak Sumatera Selatan yang bermata tiga dinamakan trisula. Senjata tradisional Sumatera Selatan – Tombak Trisula 2008 budaya sumatera selatan rumah adat, sulawesi selatan wikipedia bahasa indonesia, keunikan kebudayaan sumatera selatan dan adat istiadat, sumatera barat adat istiadat, nama pakaian adat nama upacara adat yang biasa dilakukan oleh suku palembang yang tidak terlepas dari unsur daur ViewAntropologi - 7 Unsur Budaya dalam suku di REL MISC at Pasundan University. Unsur-unsur Kebudayaan Suku di Indonesia 7 UNSUR KEBUDAYAAN BATAK A. Kebudayaan Batak Orang Batak SekretarisDewan Kesenian Palembang (DKP) ini. Sebelumnya, Gubernur Sumsel Alex Noerdin menyatakan pihaknya tengah mendaftarkan Dul Muluk ke Unesco. "Salah satu produk kesenian yang cukup dikenal . 1. Rumah Adat Di Sumatra Selatan, seperti halnya dengan daerah lain di Indonesia, terdapat karya seni arsitektur yaitu Rumah Limas dan masih bisa kita temukan sebagai rumah hunian di daerah Palembang. Rumah Limas Palembang telah diakui sebagai Rumah Adat Tradisional Sumatera Selatan. Secara umum arsitektur Rumah Limas Palembang, pada atapnya berbentuk menyerupai piramida terpenggal limasan. Keunikan rumah Limas lainnya yaitu dari bentuknya yang bertingkat-tingkat kijing. Dindingnya berupa kayu merawan yang berbentuk papan. Rumah Limas Palembang dibangun di atas tiang-tiang atau cagak. Tari Tanggai - Sumatera Selatan 2. Seni Tari 1. Tari Gending Sriwijaya Gending Sriwijaya merupakan lagu daerah dan juga tarian yang cukup populer dari kota Palembang Sumatera Selatan. Lagu Gending Sriwijaya ini dibawakan untuk mengiringi tari Gending Sriwijaya. Baik lagu maupun tarian ini menggambarkan keluhuran budaya, kejayaan, dan keagungan kemaharajaan Sriwijaya yang pernah berjaya mempersatukan wilayah Barat Nusantara Lirik lagu ini juga menggambarkan kerinduan seseorang akan zaman di mana pada saat itu Sriwijaya pernah menjadi pusat studi agama Buddha di dunia. Tari Gending Sriwijaya dari Sumatera Selatan ini dibawakan untuk menyambut tamu-tamu agung. Biasanya tarian ini dibawakan oleh sebanyak 13 orang penari, yang terdiri dari 9 orang penari inti dan 4 orang pendamping dan penyanyi Satu orang penari utama pembawa tepak tepak, kapur, sirih, Dua orang penari pembawa peridon perlengkapan tepak, Enam orang penari pendamping tiga dikanan dan tiga kiri, Satu orang pembawa payung kebesaran dibawa oleh pria, Satu orang penyanyi Gending Sriwijaya, Dua orang pembawa tombak pria. Namun saat ini penyanti gending sriwijaya sudah banyak digantikan dengan media digital dan elektronik seperti VCD maupun tape recorder. 2. Tari Tanggai Tari Tanggai merupakan tarian tradisional dari Sumatera Selatan yang juga dipersembahkan untuk menyambut tamu kehormatan. Berbeda dengan tari Gending Sriwijaya, Tari Tanggai dibawakan oleh lima orang dengan memakai pakaian khas daerah seperti kain songket, dodot, pending, kalung, sanggul malang, kembang urat atau rampai, tajuk cempako, kembang goyang, dan tanggai yang berbentuk kuku terbuat dari lempengan tembaga. Tari ini merupakan perpaduan antara gerak yang gemulai dengan busana khas daerah. Tarian ini menggambarkan masyarakat Palembang yang ramah dan menghormati, menghargai serta menyayangi tamu yang berkunjung ke daerahnya. 3. Tari Mejeng Basuko Tarian mejeng basuko adalah tarian khas muda mudi Sumatera Selatan Sumsel. Tarian ini menggambarkan muda mudi yang berkumpul dan bersenda gurau untuk menarik hati lawan jenisnya. Tak jarang ada yang sampai jatuh hati dan mendapatkan jodoh dari pertemuan tersebut. Tarian Rodat Cempako adalah tarian khas masyarakat Sumsel yang dipengaruhi oleh gerakan dari Timur Tengah. Tarian Rodat Cempako ini merupakan tarian masyarakat Sumsel yang bernafaskan Islam. 5. Tari Tenun Songket Tarian Tenun Songket dari Sumatera Selatan ini menggambarkan masyarkat Sumsel khususnya kaum wanita yang memanfaatkan waktu luangnya untuk menenun kain songket dan kerajinan tangan. 6. Tari Madik / Nindai Tari Madik / Nindai adalah tarian khas Sumatera Selatan yang menggambarkan proses pemilihan calon menantu. Di Sumatera Selatan terdapat kebiasaan dimana orang tua pria akan berkunjung ke rumah calon menantunya untuk melihat dan menilai Madik dan Nindai kepribadian sehari-hari calon menantu tersebut. 3. Pakaian Adat Pakaian Adat Sumatra Selatan bisa dikatakan sebagai simbol peradaban budaya masyarakat Sumatra Selatan. Karena di dalamnya terdapat unsur filosofi hidup dan keselarasan. Hal ini bisa dilihat dari pilihan warna dan corak yang menghiasi pakaian adat tersebut. Ditambah dengan kelengkapannya, makin menambah kesakralan yang nampak pada tampilan pakaian adat yang berfungsi sebagai identitas budaya masyarakat Sumatra Selatan. Aessan Gede dan Aesan Paksangko Pakaian adat Suamtra Selatan sangat terkenal dengan sebutan Aesan gede yang melambangkan kebesaran, dan pakaian Aesan paksangko yang melambangkan keanggunan masyarakat Sumatera Selatan. Pakaian adat ini biasanya hanya digunakan saat upacara adat perkawinan. Dengan pemahaman bahwa upacara perkawinan ini merupakan upacara besar. Maka dengan menggunakan Aesan Gede atau Aesan Paksangko sebagai kostum pengantin memiliki makna sesuatu yang sangat anggun, karena kedua pengantin bagaikan raja dan antara corak Aesan Gede dan Aesan Paksongko, jika dirinci sebagai berikut; gaya Aesan Gede berwarna merah jambu dipadu dengan warna keemasan. Kedua warna tersebut diyakini sebagai cerminan keagungan para bangsawan Sriwijaya. Apalagi dengan gemerlap perhiasan pelengkap serta mahkota Aesan Gede, bungo cempako, kembang goyang, dan kelapo standan. Lalu dipadukan dengan baju dodot serta kain songket lepus bermotif napan perak. Pada Aesan Paksangkong. Bagi laki-laki menggunakan songket lepus bersulam emas, jubah motif tabor bunga emas, selempang songket, seluar, serta songkok emeas menghias kepala. Dan bagi perempuan menggunakan teratai penutup dada, baju kurung warna merah ningrat bertabur bunga bintang keemasan, kain songket lepus bersulam emas, serta hiasan kepala berupa mahkota Aesan Paksangkong. Tak ketinggalan pula pernak-pernik penghias baju seperti perhiasan bercitrakan keemasan, kelapo standan, kembang goyang, serta kembang kenango. 4. Senjata Tradisonal Senjata Tradisional Sumatera Selatan yang beribuka di Palembang memiliki banyak kesamaan dengan senjata tradisional provinsi lainnya di Pulau Sumatera dan Kepulauan Riau. Namun ada satu senjata yang memang khas Palembang. Senjata tersebut adalah Tombak Trisula. Seperti halnya rencong dari aceh, kujang dari sunda, atau mandau dari Kalimantan, tombak trisula memang sudah dikenal berasal dari Palembang. Namun belum diketahui secara pasti sejak kapan trisula ini menjadi senjata tradisional di Palembang. Diduga perkembangan trisula menjadi senjata tradisional di Palembang ada kaitannya dengan perkembangan kebudayaan Hindu yang ada pada masa kerajaan Sriwijaya yang berpusat di Palembang. Hal ini dapat dilihat dari bentuk tombak trisula yang mirip dengan trisula yang ada di kuil kuil Hindu yaitu senjata yang dipegang oleh Dewa Siwa. Walaupun senjata tombak trisula ini juga dipergunakan oleh banyak negara, akan tetapi yang khas dari trisula palembang adalah kedua sisi tombak tersebut dapat dipergunakan sebagai senjata. Satu sisi tombak berbentuk trisula sedangkan sisi lainnya merupakan mata tombak biasa. Selain Tombak Trisula sebagai senjata tradisional Palembang, masyarakat palembang juga mengenal keris sebagai senjata tradisional. Walaupun pada zaman sekarang replikasi keris dipergunakan sebagai pelengkap pakaian tradisional dari Sumatera Selatan. Demikian Sobat, ulasan mengenai senjata tradisional dari Sumatera Selatan. Semoga bermanfaat. 5. Lagu Daerah 1. Pempek Lenzer 2. Kabile Bile 3. Dirut 4. Dek Sangke 5. Kapal Selam 6. Cup Mak Ilang 7. Petang – Petang Bari Diwaktu Malam Sriwjaya 6. Bahasa Bahasa Palembang berasal dari bahasa Melayu Tua yang berbaur dengan bahasa Jawa dan diucapkan menurut logat/dialek wong Palembang. Seterusnya bahasa yang sudah menjadi milik wong Palembang ini diperkaya pula dengan bahasa-bahasa Arab, Urdhu, Persia, Cina, Portugis, Iggris dan Belanda. Sedangkan Aksara bahasa Melayu Palembang, menggunakan aksara Arab Arab-Melayu atau tulusan Arab berbahasa Melayu Arab Gundul/Pegon. Bahasa Palembang terdiri dari dua tingkatan, pertama merupakan bahasa sehari-hari yang digunakan hampir oleh setiap orang di kota ini atau disebut juga bahasa pasaran. Kedua, bahasa halus Bebaso yang digunakan oleh kalangan terbatas, Bahasa resmi Kesultanan. Biasanya dituturkan oleh dan untuk orang-orang yang dihormati atau yang usianya lebih tua. Seperti dipakai oleh anak kepada orang tua, menantu kepada mertua, murid kepada guru, atau antar penutur yang seumur dengan maksud untuk saling menghormati, karena Bebaso artinya berbahasa sopan dan halus. Suku Kubu - Suku Asi Sumatera Selatan - Jambi 7. Suku Suku Kubu merupakan suku asli pedalaman yang menempati wilayah Sumatera Selatan dan Jambi selain tu terdapat 12 Suku Besar yang ada di Sunmatera Selatan, diantaranya 1. Suku Komering Komering merupakan salah satu suku atau wilayah budaya di Sumatra Selatan, yang berada di sepanjang aliran Sungai Komering. Seperti halnya suku-suku di Sumatra Selatan, karakter suku ini adalah penjelajah sehingga penyebaran suku ini cukup luas hingga ke Lampung. Suku Komering terbagi atas dua kelompok besar Komering Ilir yang tinggal di sekitar Kayu Agung dan Komering Ulu yang tinggal di sekitar kota Baturaja. Suku Komering terbagi beberapa marga, di antaranya marga Paku Sengkunyit, marga Sosoh Buay Rayap, marga Buay Pemuka Peliyung, marga Buay Madang, dan marga Semendawai. Wilayah budaya Komering merupakan wilayah yang paling luas jika dibandingkan dengan wilayah budaya suku-suku lainnya di Sumatra Selatan. Selain itu, bila dilihat dari karakter masyarakatnya, suku Komering dikenal memiliki temperamen yang tinggi dan keras. Berdasarkan cerita rakyat di masyarakat Komering, suku Komering dan suku Batak, Sumatra Utara, dikisahkan masih bersaudara. Kakak beradik yang datang dari negeri seberang. Setelah sampai di Sumatra, mereka berpisah. Sang kakak pergi ke selatan menjadi puyang suku Komering, dan sang adik ke utara menjadi puyang suku Batak. 2. Suku Palembang Kelompok suku Palembang memenuhi 40 - 50% daerah kota palembang. Suku Palembang dibagi dalam dua kelompok Wong Jeroo merupakan keturunan bangsawan/hartawan dan sedikit lebih rendah dari orang-orang istana dari kerajaan tempo dulu yang berpusat di Palembang, dan Wong Jabo adalah rakyat biasa. Seorang yang ahli tentang asal usul orang Palembang yang juga keturunan raja, mengakui bahwa suku Palembang merupakan hasil dari peleburan bangsa Arab, Cina, suku Jawa dan kelompok-kelompok suku lainnya di Indonesia. suku Palembang sendiri memiliki dua ragam bahasa, yaitu Baso Palembang Alus dan Baso Palembang Sari-Sari. Suku Palembang masih tinggal/menetap di dalam rumah yang didirikan di atas air. Model arsitektur rumah orang Palembang yang paling khas adalah rumah Limas yang kebanyakan didirikan di atas panggung di atas air untuk melindungi dari banjir yang terus terjadi dari dahulu sampai sekarang. Di kawasan sungai Musi sering terlihat orang Palembang menawarkan dagangannya di atas perahu. 3. Suku Gumai Suku Gumai adalah salah satu suku yang mendiami daerah di Kabupaten Lahat. Sebelum adanya Kota Lahat, Gumai merupakan satu kesatuan dari teritorial GUMAI, yaitu Marga Gumai Lembak, Marga Gumai Ulu dan Marga Gumai Talang. Setelah adanya kota Lahat, maka Gumai menjadi terpisah dimana Gumai Lembak dan Gumai Ulu menjadi bagian dari Kecamatan Pulau Pinang sedangkan Gumai Talang menjadi bagian dari Kecamatan Kota Lahat. 4. Suku Semendo Suku Semendo berada di Kecamatan Semendo, Kabupaten Muara Enim, Propinsi Sumatera Selatan. Menurut sejarahnya, suku Semendo berasal dari keturunan suku Banten yang pada beberapa abad silam pergi merantau dari Jawa ke pulau Sumatera, dan kemudian menetap dan beranak cucu di daerah Semendo. Hampir 100% penduduk Semendo hidup dari hasil pertanian, yang masih diolah dengan cara tradisional. Lahan pertanian di daerah ini cukup subur, karena berada kurang lebih 900 meter di atas permukaan laut. Ada dua komoditi utama dari daerah ini kopi jenis robusta dengan jumlah produksi mencapai 300 ton per tahunnya, dan padi, dimana daerah ini termasuk salah satu lumbung padi untuk daerah Sumatera Selatan. Adat istiadat serta kebudayaan daerah ini sangat dipengaruhi oleh nafas keIslaman yang sangat kuat. Mulai dari musik rebana, lagu-lagu daerah dan tari-tarian sangat dipengaruhi oleh budaya melayu Islam. Bahasa yang digunakan dalam pergaulan sehari-hari adalah bahasa Semendo. Setiap kata pada setiap bahasa ini umumnya berakhiran "e." 5. Suku Lintang Kawasan pegunungan Bukit Barisan di Sumatera Selatan merupakan tempat tinggal suku Lintang, diapit oleh suku Pasemah dan Rejang. Suku Lintang merupakan salah satu suku Melayu yang tinggal di sepanjang tepi sungai Musi di Propinsi Sumatera Selatan. Suku Melayu Lintang hidup dari bercocok tanam yang menghasilkan kopi, beras, kemiri, karet dan sayur-sayuran. Mereka juga beternak kambing, kerbau, ayam, itik, bebek, dll. Mereka tidak mencari nafkah di sektor perikanan walaupun tinggal di tepi sungai. Orang Lintang adalah penganut Islam yang cukup kuat. Hal ini terlihat dengan banyaknya mesjid-mesjid dan pesantren untuk melatih kaum mudanya. 6. Suku Kayu Agung Suku Kayu Agung berdomisili di Sumatera Selatan, tepatnya di Kabupaten Ogan Komering Ilir dengan ibukotanya Kayu Agung. Wilayah ini dialiri sungai Komering. Bahasanya terdiri atas dua dialek, yaitu dialek Kayu Agung dan dialek Ogan. Mata pencaharian suku ini bertani, berdagang, dan membuat gerabah dari tanah liat. Bentuk pertanian kebanyakan bersawah tahunan karena daerahnya terdiri dari rawa-rawa. Jadi sawah hanya dikerjakan saat musim hujan. Suku Kayu Agung mayoritas beragama Islam, tetapi mereka juga mempertahankan kepercayaan lama, yaitu kepercayaan mengenai dunia roh. Suku Kayu Agung percaya bahwa roh-roh nenek moyang dapat mengganggu manusia. Oleh karena itu, sebelum mayat dikubur harus dimandikan dengan bunga-bunga supaya arwah roh yang mati lupa jalan ke rumahnya. Mereka juga percaya akan dukun yang membantu dalam upacara pertanian, baik saat menanam maupun saat panen. Selain itu ada tempat-tempat keramat yang mereka anggap sebagai tempat bersemayamnya para arwah. 7. Suku Lematang Suku Lematang tinggal di daerah Lematang yang terletak di antara Kabupaten Muara Enim dan Kabupaten Lahat. Daerah ini berbatasan dengan daerah Kikim dan Enim. Suku ini menempati wilayah di sepanjang sungai Lematang, di sekitar kota Muaraenim dan kota Prabumulih. Asal usul orang Lematang dari kerajaan Majapahit, keturunan orang Banten dan Wali Sembilan. Orang Lematang sangat terbuka dan memiliki sifat ramah tamah dalam menyambut setiap pendatang yang ingin mengetahui seluk beluk dan keadaan daerah dan budayanya. Mereka juga memiliki rasa kebersamaan yang tinggi. Hal itu terbukti dari sikap gotong royong dan tolong menolong bukan hanya kepada masyarakat Lematang sendiri tetapi juga kepada masyarakat luar. 8. Suku Ogan Suku Ogan terletak di Kabupaten Ogan Komering Ulu dan Ogan Komering Ilir. Mereka mendiami tempat sepanjang aliran Sungai Ogan dari Baturaja sampai ke Selapan. Orang ogan biasa juga disebut orang Pagagan. Suku Ogan terbagi menjadi 3 tiga sub-suku, yakni Suku Pegagan Ulu, Suku Penesak, dan Suku Pegagan Ilir. Kelompok masyarakat ini adalah penduduk asli dan bertani, tetapi banyak juga yang menjadi pegawai negeri. Makanan pokok suku ini ialah hasil pertanian. 9. Suku Pasemah Suku Pasemah adalah suku yang mendiami wilayah kabupaten Empat Lawang, kabupaten Lahat, Ogan Komering Ulu, dan di sekitar kawasan gunung berapi yang masih aktif, gunung Dempo. Suku bangsa ini juga banyak yang merantau ke daerah-daerah di provinsi Bengkulu. Menurut sejarah, suku ini berasal dari keturunan Raja Darmawijaya Majapahit yang menyeberang ke Palembang pulau Perca. Suku ini banyak yang tersebar di pegunungan Bukit Barisan, khususnya di lereng-lerengnya. Menurut mitologi nama Pasemah berasal dari kata Basemah yang berarti berbahasa Melayu. Hasil utama masyarakat suku ini ialah kopi, sayur-sayuran dan cengkeh dengan makanan pokoknya ialah beras. 10. Suku Sekayu Suku Sekayu terletak di Propinsi Sumatera Selatan. Dalam wilayah Kabupaten Musi Banyuasin. Mayoritas penduduknya petani. Hasil pertaniannya adalah padi, singkong, ubi, jagung, kacang tanah dan kedelai. Hasil perkebunan yang menonjol adalah karet, cengkeh dan kopi. Industri rakyat yang terkenal berupa bata dan genteng. Suku Sekayu merupakan "manusia sungai" dan senang mendirikan rumah-rumah yang langsung berhubungan dengan sungai Musi. Tidak seperti umumnya suku-suku di Indonesia, suku Bugis, Minangkabau atau Jawa, suku Sekayu jarang berpindah-pindah ke tempat yang jauh. Keinginan untuk lebih maju dan mencari keberuntungan mereka lakukan hanya sampai di ibukota propinsi. Suku Sekayu yang tinggal di Palembang menduduki sektor-sektor pekerjaan yang penting, mulai dari guru besar/dosen universitas, ahli riset, hartawan dan pengembang lahan, pekerja galangan dan penarik becak. 11. Suku Rawas Suku ini terletak di wilayah propinsi Sumatera Selatan, tepatnya di sekitar dua aliran sungai Rawas dan sungai Musi bagian utara. Suku ini menempati wilayah di Kecamatan Rawas Ulu, Rawas Ilir, dan Muararupit, di Kabupaten Musi Rawas. Bahasa Rawas masih tergolong ke dalam rumpun melayu. Di wilayah ini banyak terdapat kebun karet rakyat. 12. Suku Banyuasin Suku ini terutama tinggal di kab. Musi Banyuasin yaitu di kec. Babat Toman, Banyu Lincir, Sungai Lilin, dan Banyuasin Dua dan Tiga. Umumnya mereka tinggal di dataran rendah yang diselingi rawa-rawa dan berada di daerah aliran sungai. Sungai terbesar adalah sungai Musi yang memiliki banyak anak sungai. Mata pencaharian pokoknya adalah bertani di sawah dan ladang. Mereka masih percaya terhadap berbagai takhyul, tempat keramat dan benda-benda kekuatan gaib. Mereka juga menjalani beberapa upacara dan pantangan. Jakarta - Apa yang dimaksud dengan kebudayaan? Kebudayaan adalah hasil dari akal budi manusia yang meliputi segala aspek kehidupan sosial, kepercayaan, kesenian, dan adat istiadat. Manusia sebagai makhluk sosial memiliki kemampuan untuk menciptakan dan mengembangkan sistem pengetahuan serta norma-norma yang menjadi landasan dalam berinteraksi dengan lingkungannya. Apa Perbedaan Antara Asimilasi dan Akulturasi? Pahami Pengertian dan Contohnya Apa itu Estetika? Asal Usul, Filosofi, dan Pendekatannya Fungsi Cagar Budaya bagi Masyarakat, Perlu Dijaga dan Dilestarikan Kebudayaan merupakan warisan yang dihasilkan oleh generasi sebelumnya dan diwariskan kepada generasi penerus melalui proses belajar. Apa yang dimaksud dengan kebudayaan, tidak diturunkan secara biologis atau genetis, melainkan diperoleh melalui proses sosialisasi dan internalisasi. Perlu dipahami, bahwa kebudayaan tidak hanya mencakup aspek intelektual, tetapi juga melibatkan aspek emosional, spiritual, dan sosial dalam kehidupan manusia. Budaya memberikan identitas, merangkul keanekaragaman, dan membentuk cara hidup serta hubungan antarindividu dalam suatu masyarakat. Simak penjelasan lengkapnya. Berikut ulas lebih mendalam tentang apa yang dimaksud dengan kebudayaan, Minggu 11/6/2023.Pulau Dewata Bali tidak hanya terkenal dengan pesona pantai yang memukau, tetapi juga kental dengan budaya dan adat istiadat yang turun-temurun. Salah satu potret pesona itu dapat kamu temukan di Desa Wisata Tenganan Pegringsingan, Kecamatan Manggis,...Hasil Akal Budi ManusiaWakil Ketua BKSAP Putu Supadma Rudana saat bertukar cenderamata usai melakukan pertemuan bilateral dengan Parlemen Papua Nugini. Dok. DPR RIApa yang dimaksud dengan kebudayaan adalah hasil kegiatan dan penciptaan batin akal budi manusia, termasuk kepercayaan, kesenian, dan adat istiadat. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia KBBI, kebudayaan juga mencakup pengetahuan manusia sebagai makhluk sosial yang digunakan untuk memahami lingkungan serta pengalamannya dan menjadi pedoman tingkah lakunya. Kebudayaan menjadi wadah bagi manusia untuk mengekspresikan diri, memperkaya pengetahuan, dan memperluas pemahaman tentang dunia di sekitarnya. Dalam buku "Pengantar Antropologi" karya Gunsu Nurmansyah, dkk 1871 oleh Tylor, mendefinisikan apa yang dimaksud dengan kebudayaan, yakni pengetahuan kompleks yang mencakup berbagai aspek kehidupan manusia, seperti pengetahuan, kepercayaan, kesenian, moral, hukum, adat istiadat, serta kemampuan dan kebiasaan yang dimiliki oleh manusia sebagai anggota masyarakat. Kebudayaan meliputi beragam aspek kehidupan manusia yang mempengaruhi cara berpikir, bertindak, dan berinteraksi dengan lingkungan dan sesama manusia. Koentjaraningrat, seorang antropolog asal Indonesia, dalam buku berjudul "Antropologi SMA/MA Kelas XI" mengartikan apa yang dimaksud dengan kebudayaan adalah seluruh sistem gagasan dan rasa, tindakan, serta karya yang dihasilkan manusia dalam kehidupan bermasyarakat dan dijadikan miliknya melalui proses pembelajaran. Apa yang dimaksud dengan kebudayaan menurut Koentjaraningrat, bukanlah sesuatu yang diperoleh secara naluriah, tetapi dipelajari dan dimiliki oleh individu sebagai bagian dari identitas sosial dan budaya mereka. Dalam buku "Pengantar Sosiologi" karya Nurani Suyomukti, dijelaskan beberapa sifat kebudayaan, di antaranya Pertama, kebudayaan tidak diturunkan secara biologis atau genetis, melainkan diperoleh melalui proses sosialisasi dan internalisasi. Artinya, individu mengasimilasi nilai-nilai, norma, dan pola perilaku dari lingkungan dan masyarakat di mana mereka hidup. Kedua, kebudayaan merupakan milik bersama, karena kebudayaan adalah sesuatu yang diwariskan dan dibagikan oleh anggota masyarakat. Pola-pola tingkah laku muncul karena kebudayaan mengatur cara hidup dan tingkah laku masyarakat. Ketiga, kebudayaan memiliki sifat dinamis, yang berarti dapat berubah seiring waktu. Perubahan ini bisa terjadi secara perlahan maupun cepat, dan terkadang dipengaruhi oleh faktor-faktor eksternal, seperti kontak antarbudaya atau perubahan sosial dalam masyarakat. Unsur-UnsurnyaPeserta mengenakan pakaian Tari Barong pada karnaval Budaya Bali di kawasan Nusa Dua, Bali, Jumat 12/10. Karnaval tersebut untuk memeriahkan perhelatan Pertemuan Tahunan IMF - World Bank Group 2018 di Bali. YuniarMenurut Koentjaraningrat, budaya terdiri dari tujuh unsur. Mulai dari bahasa, pengetahuan, organisasi sosial, peralatan hidup dan teknologi, ekonomi, religi, dan kesenian. 1. Unsur Kebudayaan Berupa Bahasa Bahasa adalah alat bagi manusia dalam berinteraksi dengan sesamanya. Bahasa memungkinkan manusia membangun tradisi budaya dan memahami fenomena sosial secara simbolik. Bahasa diwariskan kepada generasi penerus melalui penggunaan bahasa sebagai komponen penting dalam analisis kebudayaan manusia. 2. Unsur Kebudayaan Berupa Pengetahuan Pengetahuan mencakup sistem peralatan hidup dan teknologi yang berkaitan dengan kehidupan manusia. Pengetahuan meliputi pemahaman tentang berbagai unsur yang digunakan dalam kehidupan sehari-hari. Pengetahuan dalam kebudayaan Indonesia mencakup pengetahuan tentang alam sekitar, tumbuhan, binatang, zat-zat, tubuh manusia, sifat dan tingkah laku manusia, serta ruang dan waktu. 3. Unsur Kebudayaan Berupa Organisasi Sosial Kehidupan dalam masyarakat diatur oleh adat istiadat dan aturan mengenai kesatuan dalam lingkungan. Organisasi sosial dalam kebudayaan Indonesia melibatkan kerabat, keluarga inti, dan tingkatan lokalitas geografis. Perkawinan menjadi dasar pembentukan komunitas atau organisasi sosial dalam unsur kebudayaan Indonesia. 4. Unsur Kebudayaan Berupa Peralatan Hidup dan Teknologi Manusia menciptakan peralatan hidup dan teknologi untuk mempertahankan hidupnya. Unsur ini melibatkan alat-alat produktif, senjata, wadah, alat untuk menyalakan api, makanan, pakaian, perumahan, dan alat transportasi. Peralatan hidup dan teknologi merupakan bagian penting dari unsur kebudayaan Indonesia. 5. Unsur Kebudayaan Berupa Ekonomi Aktivitas ekonomi atau mata pencaharian menjadi unsur kebudayaan Indonesia yang penting. Sistem mata pencaharian seperti berburu, meramu, bercocok tanam, beternak, menangkap ikan, dan bercocok tanam menetap menjadi fokus dalam kajian etnografi. Sistem ekonomi dalam kebudayaan Indonesia mencakup cara suatu kelompok masyarakat memenuhi kebutuhan hidupnya. 6. Unsur Kebudayaan Berupa Religi Religi merupakan unsur kebudayaan Indonesia yang melibatkan emosi keagamaan. Emosi keagamaan mendorong tindakan-tindakan religius dan konsepsi benda-benda yang dianggap sakral dalam kehidupan manusia. Sistem religi meliputi sistem keyakinan, upacara keagamaan, dan umat yang menganut religi tersebut. 7. Unsur Kebudayaan Berupa Kesenian Kesenian menjadi unsur kebudayaan Indonesia setelah penelitian etnografi terhadap aktivitas kesenian masyarakat tradisional. Seni rupa terdiri dari seni patung, relief, ukiran, dan lukisan. Seni musik terdiri dari seni vokal dan instrumental, sedangkan seni sastra terdiri dari prosa dan puisi. Selain itu, terdapat seni gerak dan seni tari yang dapat ditangkap melalui indera pendengaran dan penglihatan. Kajian visual culture dalam antropologi kontemporer juga mengkaji seni film dan foto sebagai bagian dari kebudayaan Indonesia. * Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan. sumber website idntimessumsel Budaya – Indonesia memilki beragam suku dan budaya, salah satunya kita mengenal adanya sebuah suku Sumatera Selatan yang masih mewarisi budaya kerajaan. Untuk Bahasa daerah Sumatera Selatan sendiri, menggunakan Bahasa musi dan Bahasa melayu. Jumlah penduduk Sumatera Selatan 2020 memang cukup padat, tetapi kepadatan penduduk tersebut tidak berarti akan menghilangnya adat-adat yang sudah ada. Mari kita simak bersama beberapa tradisi yang menjadi ciri khasnya budaya Palembang. Melepaskan Burung sumber website detiknews Ketika hari raya imlek masyarakat sumatera selatan yang berkunjung ke vihara. Salah satunya lokasi klenteng yang ramai dipadati pengunjung yaitu vihara dewi kwan im dan berlokasi di kelurahan ulu 10 Palembang. Pertama akan dinyalakan lampu kerlap kerlip setelah itu warga akan melepaskan burung pipit supaya terbang bebas. Biasanya banyak pedagang burung yang berjualan disekitar vihara, jadi warga yang tidak memiliki burung tinggal beli disekitar. Menurut warga sekitar tradisi melepas liarkan burung akan memperlancar rezeki dan bisa menghilangkan kesialan. Ketika seseorang semakin banyak melepaskan burung, maka bisa meringankan dosa-dosa yang telah ada. Jika dipirkan melalui akal sehat, kegiatan ini dapat berdampak positif juga untuk para penjual burung sekitarnya. Tradisi ini menarik sejumlah fotografer untuk mengabadikan momen tersebut. Adat Ngobeng sumber website 1001 indonesia Sebuah tradisi yang terjadi secara turun temurun dari masyarakat Palembang, ngobeng berarti tradisi menghubungkan makanan. Biasanya tradisi ini berguna untuk pernikahan, tasyakuran, dan hari besar agama. Budaya Sumatera Selatan ini masih ada sampai sekarang, masyarakat akan datang dan duduk bersila membentuk lingkaran untuk makan bersama. Sebanyak 8 orang duduk bersila, saling berhadapan dan membentuk lingkaran. Nantinya pada tengah-tengah masyarakat yang duduk melingkar akan ada makanan yang cukup banyak. Menyediakan nasi putih, lauk pauk dan berbagai hidangan dalam satu tempat. Mempunyai filosofi untuk bergotong-royong dan meningkatkan rasa kekeluargaan. Adat ini nyaris tergantikan oleh prasmanan, namun warga Palembang selalu menerapkannya dalam kegiatan umum Adat Bekarang Iwak sumber website idntimessumsel Budaya Sumatera Selatan yang satu ini memang cukup aneh dan menarik. Menangkap ikan yang dilakukan oleh warga kelurahan Pulokerto, Gandus, Palembang. Masyarakat sekitar sungai Lacak rata-rata berprofesi sebagai penangkap ikan. Adat bekarang iwak biasanya dilakukan setiap setahun sekali oleh warga lacak. Tidak hanya menangkap ikan tetapi juga melakukan berbagai upacara ritual sebagai rasa syukur masyarakat. Sungai lacak merupakan sungai yang sangat jernih dan terdapat berbagai jenis ikan, mulai dari ikan lele, gabus, dan mujair. Kalau berhasil menangkap ikan, warga diperbolehkan membawa pulang ikannya, tetapi yang kecil-kecil saja. Untuk berbagai hasil tangkapan ikan yang besar, boleh dibawa pulang oleh pemangku adat. Boleh juga untuk dijual, lalu uang hasil penjualan digunakan untuk pembangunan masjid, bendungan, jembatan, dan lain sebagainya. Tradisi budaya Sumatera Selatan ini berlangsung setiap setahun sekali, apabila tidak terlaksana maka akan mendapat hukuman. Hukumannya berupa adanya penampakan buaya-buaya di sungai lacak. Warga sekitar berharap budaya ini akan mendatangkan rezeki yang melimpah dan menjauhkan warga dari malapetaka. Adat Tepung Tawar sumber website idntimes Budaya Sumatera Selatan selanjutnya ialah sebuah tradisi untuk menyuapkan ketan ayam dan kunyit ke seseorang. Adat tepung tawar mempunyai 3 tradisi, yaitu untuk tolak bala, perdamaian dan pernikahan. Yang pertama tepung tawar tolak bala, yakni berguna untuk keluarga yang sering mengalami sial dan kecelakaan. Budaya Sumatera Selatan ini mereka lakukan untuk meminta perlindungan kepada Allah dan sudah berjalan selama ratusan tahun. Mulai dari zaman kesultanan Palembang Darussalam sampai sekarang. Adat ini biasa dilakukan pada kediaman seorang budayawan atau seniman sepuh kota Palembang. Kedua ada tepung tawar perdamaian, yaitu sebuah budaya Sumatera Selatan yang tumbuh untuk menghindari konflik karena niat buruk yang datang dari hati. Kebiasaan untuk menghindari konflik ini juga merupakan sarana kohesi social dalam mempertahankan kesatuan dalam lingkungan maupun keluarga besar. Ketiga, yaitu tepung adat pernikahan, yang berfungsi untuk mencurahkan rasa kebahagiaan dan rasa senang terhadap manusia. Merupakan simbol pemberian doa restu bagi kesejahteraan kedua pengantin dan juga menjadi tolak balak. Adat Sedekah Rame sumber website silontong Masyarakat kabupaten Lahat menjadikan Sedekah Rame sebagai tradisi yang biasanya dilakukan para petani. Bermaksud agar hasil panen lancar dan berlimpah dalam tahap pemanenannya. Sambutan tokoh adat sebagai awal acara lalu berlanjut amanat dan doa bersama, dan penutupnya dengan acara makan bersama. Rumah Adat Limas sumber website wikipedia Budaya Sumater Selatan tidak dapat lepas dari rumah adat, pakaian adat dan tarian. Rumah linmas merupakan budaya Sumatera Selatan yang memiliki ciri khas tentang pengaruh budaya islam dan budaya melayu. Untuk luas bagunan sekitar 400 meter sampai 1000 meter persegi, tiang kayu yang tertanam pada tanah sebagai topangannya. Rumah linmas terbagai menjadi 3 bagian yaitu ruang gajah atau ruang utama, bilik tidur atau pangkeng, dan dapur atau pawon. Tepat pada bawah atap rumah linmas terdapat ruang gajah ruang utama. Ruangan ini berguna untuk musyawarah dan menjadi pusat dari rumah linmas. Untuk bagian bilik tidur pangkeng sisi kanan atau sisi kiri bagian ruangan ini masuk melewati sebuah pintu berbentuk kotak sebagai penutup. Pintu kotak itu berfungsi sebagai tempat penyimpanan perkakas. Untuk bagian pawon terletak pada bagian belakang rumah adat. Sebenarnya kata pawon tidak hanya di Sumatera saja, di pulau Jawa dapur juga bernama pawon. Rumah linmas memang memiliki banyak filosofi pada berbagai bagiannya. Pakaian adat sumber website aminah store Budaya Sumatera Selatan yang selanjutnya yakni pakaian adat Sumatera Selatan. Seperti halnya rumah adat, susunan dari atas hingga bawah tersusun rapi dan menjadi ciri khas. Ada juga mahkota yang berfungis untuk hiasan bagian kepala. Kain sangket berfungsi sebagai penutup dari bagaian ujung atas tubuh sampai ujung kaki. Pakaian adat ini berguna pada acara-acara yang bersifat sakral dan kegiatan upacara adat lainnya. Tarian khas sumber website mantabs Budaya Sumatera selatan yang terakhir yaitu tarian Sumatera Selatan. Memiliki cukup banyak jenis tarian daerah yang berguna dalam upacara-upacara tertentu. Pertama ada tari tanggai, merupakan tarian untuk para tamu-tamu penting, acara-acara formal ataupun pernikahan. Penarinya yang menggunakan tanggai terbuat dari tembaga dan diperankan oleh lima orang. Menari dengan lemah gemulai dan menggunakan pakaian adat yang membuatnya sangat menarik. Tari tanggai mempunyai filosofi bahwa masyarakat Palembang orangnya ramah, saling menghormati satu sama lain dan juga saling menghargai. Tarian ini merupakan perpaduan antara gerak yang gemulai dengan busana yang anggun. Kalau zaman sekarang tarian ini hanya untuk dipertontonkan dalam acara pentas seni sekolah dan pagelaran seni saja. Selanjutnya tari tenun songket, merupakan tarian yang terinspirasi dari menenun kemudian melahirkan sebuah tarian adat. Kain songket menggunakan benang yang terlapisi oleh emas dan hanya untuk mempelai wanitanya. Tarian ini biasanya terdiri dari lima orang dan jumlahnya bukanlah aturan baku, sehingga para penari bisa bebas berkreasi ingin berapa orang penari. Palembang - Indonesia memang terkenal akan keragaman budayanya. Keragaman ini menghasilkan variasi kesenian dari berbagai daerah di Indonesia. Seni tari menjadi salah satu keunikan dari keragaman budaya di daerah Sumatra Selatan ada banyak jenisnya. Setiap tarian memiliki cerita, tujuan, dan latar belakangnya masing-masing. Variasi tarian daerah Sumatera Selatan membuatnya menjadi indah dan 7 tarian daerah Sumatra Selatan serta penjelasannya berikut ini. Sumatra Selatan tidak hanya terkenal akan kecantikan pakaian adat maupun keunikan rumah adatnya. Tarian daerah Sumatera Selatan juga indah dan unik dengan latar belakangnya ini adalah 7 tarian daerah Sumatera Selatan serta Tari Gending SriwijayaTari Gending Sriwijaya. Foto YouTube Pesona SriwijayaTarian daerah Sumatra Selatan ini cukup populer dan sering digunakan untuk menyambut tamu penting. Tepak berupa kotak berisi kapur sirih dipersembahkan oleh penari kepada tamu melalui Tari Gending Gending Sriwijaya sebelumnya dipentaskan oleh sembilan orang penari. Namun, kini tarian ini hanya dipentaskan oleh empat hingga lima penari Gending Sriwijaya diciptakan pada tahun 1943 hingga 1944 atas permintaan dari pemerintah era penjajahan Jepang untuk menyambut tamu yang datang berkunjung ke Sumatra konsep dikumpulkan oleh pencipta dengan mengambil unsur-unsur tari adat Palembang yang sudah ada Tari Erai-EraiTari Erai-erai. Foto YouTube Seni Budaya SumselTari Erai-Erai merupakan salah satu tarian daerah Sumatra Selatan. Tarian ini berkembang di tengah-tengah etnik Erai-Erai menceritakan kegembiraan ketika masa panen padi. Erai-Erai sendiri memiliki arti serai serumpun, yang melambangkan meski bercerai-berai tetapi tetap satu daerah Sumatera Selatan ini populer sejak tahun 1950-an. Tari Erai-Erai diiringin dengan sejumlah instrumen musik akustik yang indah melengkapi tarian Kurung Panjang sebagai pakaian adat digunakan ketika Tari Erai-Erai dipentaskan lengkap dengan kain tumpal perahu, pending, anting-aning, serta aksesoris Tari TanggaiTari tanggai. Foto YouTube Sanggar Rumah Elok PalembangTari Tanggai adalah salah satu tarian daerah khas Sumatra Selatan yang berasal dari Palembang. Tarian ini berkembang hingga ke seluruh Sumatera Tanggai merupakan tarian yang sudah ada sejak abad ke-5 Masehi. Tarian ini ditujukan sebagai persembahan bagi Dewa Siwa dengan membawa sesajen berisi buah dan aneka ragam Tanggai dahulu dikategorikan sebagai tarian yang sakral. Hal ini karena Tari Tanggai merupakan tarian memasuki tahun 1920, Tari Tanggai ditujukan untuk mencari jodoh oleh para orang tua di Palembang dan disebut sebagai Rasan Tari KebaghTari kebagh. Foto YouTube Raiyani MuharramahTari Kebagh merupakan tarian daerah Sumatera Selatan yang sangat populer di daerah Besemah pada zaman dahulu. Pada tahun 1940-an, tarian ini sempat dilarang untuk dipentaskan oleh pemerintah kolonial Kebagh merupakan tarian yang dipentaskan untuk menyambut tamu. Tarian ini sering dipentaskan pada acara resmi seperti resepsi pernikahan. Tari Kebagh diciptakan untuk memberikan hiburan dengan diiringi kenong dan Tari Sambut SilampariTari sambut silampari kahyangan tinggi. Foto YouTube BNPB Sumatera SelatanTarian daerah Sumatra Selatan berikutnya adalah Tari Sambut Silampari. Tarian ini berkembang pada tahun 1950-an di Sumatera Selatan. Tari Sambut Silampari biasanya dipentaskan dalam suatu pementasan tarian ini, konon para tetua kampung dengan kekuatan supranatural memanggil peri dari kahyangan untuk turun ke bumi dan menghibur masyarakat pada hajatan tersebut. Setelah selesai menari, peri-peri tersebut akan kembali ke Tari BegamboTari begambo. Foto YouTube Budaya MubaTari Begambo diciptakan oleh seorang seniman asal Kecamatan Babat Toman, Dusun Toman. Tarian daerah Sumatra Selatan satu ini mengisahkan kebiasaan masyarakat Toman dalam mengelola tanaman tarian ini, diceritakan bagaimana proses mengelola gambo mulai dari menanam, merawat, hingga memanen hasil gambo seperti yang biasa dilakukan oleh masyarakat Toman. Gambo sendiri merupakan tanaman dengan beragam khasiat seperti obat flu bagi ibu dan Tari Tepak KeratonTari tepak keraton. Foto YouTube V Production BPPID SumselPada tahun 1966, Hj. Anna Kumari menciptakan Tari Tepak Keraton untuk menyambut tamu agung Bridgen Ishak Juarsa, Panglima Kodam IV Sriwijaya. Diciptakannya tarian ini karena pada saat itu, Tari Gending Sriwijaya dilarang untuk Kesultanan Palembang Darussalam menjadi inspirasi dari Tari Tepak Keraton. Dulu, terdapat keraton megah yang didirikan oleh Gde Ing Suro di lingkungan Benteng Kuto Tepak Keraton pertama kali dipersembahkan di Jl. Tasik Palembang dengan menyerahkan kapur sirih kepada Bridgen Ishak Juarsa selaku Panglima Kodam IV Sriwijaya yang 7 tarian daerah Sumatera Selatan dengan kecantikan dan keunikannya masing-masing. Semoga bermanfaat ya, detikers! Simak Video "Menikmati Keindahan Alam Curup Maung Sumatera Selatan" [GambasVideo 20detik] des/inf Uploaded byJames Stanly 0% found this document useful 0 votes22 views10 pagesCopyright© © All Rights ReservedShare this documentDid you find this document useful?Is this content inappropriate?Report this Document0% found this document useful 0 votes22 views10 pagesKebudayaan SumSelUploaded byJames Stanly Full descriptionJump to Page You are on page 1of 10Search inside document You're Reading a Free Preview Pages 5 to 9 are not shown in this preview. Buy the Full Version Reward Your CuriosityEverything you want to Anywhere. Any Commitment. Cancel anytime. Kebudayaan Sumatera Utara – Indonesia terkenal sebagai negara yang kaya akan rempah-rempah dan kekayaan alam lainnya. Indonesia juga terdiri dari beberapa provinsi dengan berbagai kebudayaan yang berbeda dari setiap daerah. Termasuk di Provinsi Sumut yang merupakan salah satu bagian wilayah Indonesia yang memiliki kawasan cukup luas dengan berbagai kebudayaan khasnya. Sebut saja wilayah Sumut. Ada lebih dari 10 kebudayaan sumatera utara yang bisa Anda temui saat berkunjung ke sana. Namun apabila saat ini Anda belum sempat untuk singgah ke Pulau Sumatera khususnya bagian utara, untuk mengenal dan menikmati berbagai kebudayaan khasnya, jangan khawatir karena di bawah ini akan dihadirkan secara detail tradisi Sumatera Utara paling terkenal dan wajib Anda ketahui. Semakin penasaran saja kan apa saja sih kebudayaan Sumatera Utara yang membuat wilayah ini menjadi terkenal dengan ciri khas budayanya? Berikut ulasan dengan lengkap dan khusus dihadirkan bagi Anda untuk mengenal adat istiadat sumatera utara agar semakin dekat dengan kebudayaan Nusantara yang wajib untuk dilestarikan. Macam Macam Budaya Sumatera Utara1. Rumah AdatNama Rumah Adat Sumatera Utara2. Pakaian AdatMacam macam pakaian adat Sumatera Utara3. Tarian AdatTari Tradisional Sumatera Utara4. Senjata Tradisional5. Suku BangsaSuku Asli Sumatra Utara6. Lagu DaerahLagu Daerah Sumatera Utara7. Bahasa Daerah Macam Macam Budaya Sumatera Utara Rumah Adat. Pakaian Adat. Tarian Adat. Senjata Tradisional. Suku. Lagu Daerah. Bahasa Daerah. 1. Rumah Adat Rumah Adat Bolon img Rumah adat provinsi Sumatera Utara menjadi ciri khas kecantikan budaya bangsa kita, terdiri dari berbagai budaya bangsa yang semakin mewarnai keindahan Nusantara, termasuk kebudayaan di Sumatera Utara. Dalam pembahasan 7 dari 10 kebudayaan Sumatra Utara ini, kita mulai dengan mengenal rumah adat yang ada di Sumut. Sudahkah Anda mengenal rumah adat di Sumatera Utara ini?. Ya. Sumut memiliki rumah adat yang khas yang dikenal dengan nama Parsakistan dan rumah adat Jabu Bolon. Untuk rumah adat Parsakistan sendiri merupakan rumah adat Sumatera Utara yang dijadikan sebagai tempat penyimpanan barang-barang pusaka. Rumah adat ini terletak di daerah Batak Toba. Selain sebagai penyimpanan barang-barang pusaka, rumah Jabu Parsakistan juga merupakan tempat untuk pertemuan dalam membahas hal-hal yang berkaitan dengan penyelenggaraan adat. Sedangkan rumah adat Jabu Bolon merupakan rumah yan dijadikan lokasi pertemuan suatu keluarga besar dimana bentuk dari rumah adat ini berbentuk seperti panggung dengan ruang bagian atas sebagai tempat tinggal bersama dan tempat tidur yang didesain lebih tinggi dari posisi dapur. Nama Rumah Adat Sumatera Utara Bolon. Karo. Pakpak. Mandailing. Melayu. Nias. Angkola. Simalungun. 2. Pakaian Adat Pakaian Adat Mandailing img Dalam membicarakan budaya Sumatera Utara ini, selanjutnya yang tidak kalah menariknya adalah mengenal baju adat Sumatera Utara. Berbicara tentang pakaian adat Sumatera Utara, Anda akan diperkenalkan dengan baju tenun yang indah dan unik. Tempat pembuatan kain tenun ini ada di daerah Tapanuli Utara yang merupakan bagian dari kawasan Sumut. Tenunan tradisional Tapanuli ini dikenal dengan nama kain ulos. Kain ulos ini disediakan dengan berbagai variasi yang unik dan khas, seperti Ulos Sibolang, Ulos Godang, Sitoluntoho, Mangiring, Ragi Hidup, Ragi Hotang, dan Sadum. Pada Upacara Adat bagi kaum pria mengenakan tutup kepala yang dinamakan sabe-sabe dari jenis Ulos Mangiring. Pada bahu juga ditambahi dengan sampiran Ulos Ragi Hotang dan dengan mengenakan kain sarung. Sedangkan bagi kaum wanita, mengenakan Ulos Sadum yang disampirkan pada bagian kedua bahunya dengan cara dililit dengan Ulos Ragi Hotang dan tidak lupa untuk mengenakan sarung suji. Macam macam pakaian adat Sumatera Utara Batak Toba. Mandailing. Nias. Simalungun. Pakpak. Melayu. Karo. 3. Tarian Adat Tari Sigale Gale img Berbicara tentang kebudayaan Sumatera Utara, erat hubungannya untuk mengenal nama-nama tarian adat yang mewarnai kebudayaan Sumatera. Ada lebih dari dua tarian adat yang dapat Anda jumpai saat berkunjung ke sini. Seperti Tari Serampang Dua Belas, Tari Tor-tor, Tari Marsia Lapari, dan Tari Manduda. Tari Serampang Dua Belas merupakan salah satu tarian adat Sumatera Utara yang paling terkenal. Tarian ini merupakan tarian melayu yang diiringi dengan irama musik joget. Dengan sentuhan pukulan-pukulan gendang ala Amerika Latin, Tari ini asyik sekali untuk dinikmati sambil berjoget ria. Berbeda dengan Tarian Tor-tor yang merupakan tarian daerah Batak dengan latar belakang falsafah peradatan yang disajikan dengan suguhan tarian indah yang menarik. Tidak kalah uniknya dengan Tarian Marsia Lapari. Tarian ini merupakan tarian yang menggambarkan kegiatan gadis-gadis di Provinsi Sumut yang senantiasa saling bahu-membahu dalam menggarap sawahnya. Tari Tradisional Sumatera Utara Tari Tradisional Khas Melayu- Deli – Tari Serampang Dua Belas – Tari Persembahan Tari Tradisional Khas Batak – Tari Tor – tor – Tari Sigale – gale – Tari Piso Surit Tari Tradisional Nias – Tari Fataele – Tari Moyo atau Tari Elang – Tari Maena Baca juga Budaya Aceh Secara Umum dan Lengkap 4. Senjata Tradisional Senjata Tradisional Piso Gaja Tampak Untuk mengenal kebudayaan Sumatera Utara ini Anda wajib mengetahui senjata tradisional yang ada di Sumatera Utara yang dikenal dengan nama Piso Surut. Senjata ini jika dilihat dari bentuk dan rupanya mirip dengan sebuah pisau belati yang biasa Anda temui. Senjata tradisonal ini tepatnya menjadi senjata khas daerah Tanah Karo Sumatera Utara. Selain Piso Surut, ada juga Piso Gajah dompak yang berupa sebilah keris panjang yang unik dan khas. Piso Gajah Tombak merupakan lambang penting dari pemerintahan Raja Singamaraja. Senjata tradisional ini hanya boleh digunakan oleh Sang Raja. Sedangkan senjata tradisional Sumatera Utara yang biasa digunakan oleh masyarakat biasa dikenal dengan nama hujur. Hujur ini berbentuk seperti sejenis tombak dan ponding sejenis pedang yang panjang. Senjata Tradisional Sumatera Utara Piso Gaja Dompak. Tongkat Tunggal Panaluan. Hujur Siringis. Piso Silima Sarung. Piso Sitolu Sasarung. Piso Karo. Piso Gading. Piso Sanalenggam. Piso Toba. 5. Suku Bangsa Suku Batak facebook Ada beragam suku yang bisa Anda temui saat berada di Sumatera Utara seperti Suku Melayu, Suku Batak, Suku Nias dan masih banyak lagi. Dari berbagai suku ini memiliki gaya dan ragam bahasa yang berbeda. Jangan kaget saat Anda mendengar bagaimana mereka berbicara dengan bahasa dan logat yang pasti terdengar asing di telinga. Suku Asli Sumatra Utara Suku Angkola. Suku Batak. Suku Batak Pakpak. Suku Mandailing. Suku Mandahiling. Suku Nias. Suku Pesisir. Siladang. Suku Simalungun. Baca juga Sejarah Singkat Kerajaan Sriwijaya beserta Peninggalannya 6. Lagu Daerah Selanjutnya, budaya Sumatera Utara yang wajib Anda tahu adalah dari tentang kesenian lagu daerah. Seperti yang Anda tahu, masing-masing daerah memiliki lagu daerahnya masing-masing, tidak terkecuali untuk daerah Sumatera Utara. Sumatera Utara memiliki beberapa lagu daerah yang unik dan indah dengan nada khas dan bahasa yang khas juga. Sebut saja lagu Butet yang kini banyak dinyanyikan oleh anak-anak di seluruh Nusantara. Umumnya pengenalan lagu dari masing-masing daerah yang ada di Nusantara dikenalkan sejak masih ada di bangku sekolah dasar. Hal ini akan rasa cinta terhadap tanah air menjadi semakin kokoh dan dalam. Selain lagu Butet tadi, Sumatera Utara juga masih mempunyai lagu-lagu daerah yang lainnya seperti Pantun Lama dan Sengko-Sengko. Ketiga lagu ini mempunyai nada segi bahasa yang menarik untuk Anda pelajari agar semakin dekat dengan kebudayaan Nusantara khususnya yang ada di Sumatera dengan mengenal kebudayaan Sumatera Utara ini. Lagu Daerah Sumatera Utara Anju Ahu. Butet. Cikala Le Pongpong. Dago Inang Sarge. Ketabo. Leleng Ma Hupaima. Lisoi. Madekdek Magambiri. Mariam Tomong. Nasonang Dohita Nadua. 7. Bahasa Daerah Untuk mengenal ciri khas budaya Sumatera Utara, tidak lengkap rasanya jika belum tahu nama-nama bahasa daerah yang digunakan oleh masyarakat Sumatera Utara Sendiri. Sumatera Utara Memiliki bahasa beberapa bahasa yang biasa digunakan dalam berkomunikasi di sana. Seperti Bahasa Batak, Bahasa Karo, Bahasa Nias, Bahasa Mondaling dan lain-lain. Sungguh indah bukan 7 dari 10 kebudayaan Sumatera Utara ini?. Bagi Anda yang berencana untuk berkunjung ke sana, jangan lupa untuk mengunjungi pusat pembuatan baju adatnya yang ada di daerah Tapanuli supaya kunjungan lebuh puas dengan melihat secara langsung bagaimana cara pembuatan baju adatnya ini. Tidak lupa persiapkan diri Anda untuk menyaksikan keindahan tarian khasnya yang menarik dan mempesona. Kebudayaan Sumatera Selatan- Sumatera Selatan merupakan provinsi di Indonesia yang terletak di bagian selatan Pulau Sumatra. Ibu kota provinsi ini adalah kota Palembang. Yang menarik dan akan kita bahas disini yaitu kebudayaan yang ada akan kita bahas mengenai kebudayaan di Provinsi Sumatera Selatan ini yaitu melingkupi bagian sepertiSuku bangsaBahasa daerahRumah adatPakaian adatKesenian TradisionalDan lain saja mari kita bahas di bawah Sumatera Suku Bangsa Sumatera Bahasa Daerah Sumatera Agama di Sumatera Selatan2 Kebudayaan Sumatera Rumah Adat Sumatera Rumah Adat Rumah Adat Cara Rumah Adat Rumah Adat Rumah Rumah Pakaian Adat Sumatera Pakaian Adat Aesan Pakaian Adat Aesan Gede3 Kesenian Tradisional Sumatera Tarian Adat Daerah Sumatera Alat Musik Tradisional Sumatera Senjata Tradisional Sumatera Upacara Adat Sumatera Makanan Khas Sumatera Selatan4 Sumatera Selatan ini dihuni oleh beberapa etnis suku bangsa dengan berbagai macam bahasa daerah dan agama kepercayaan yang beragam, berikut daftar Bangsa Sumatera SelatanProvinsi ini dulunya dikenal dengan kerajaan Sriwijaya nya yang cukup besar. Berbagai adat istiadat di bawah kerajaan Sriwijaya ini memiliki berbagai macam ras suku bangsa. Berikut ini daftar suku bangsa yang ada di Sumatera SelatanSuku KomeringSuku PalembangSuku GumaiSuku SemendoSuku LintangSuku Kayu agungSuku LematangSuku OganSuku PasemahSuku SekayuSuku RawasSuku BanyuasinBahasa Daerah Sumatera SelatanSetiap suku bangsa biasanya memiliki jenis bahasa sendiri, di Provinsi Sumatra Selatan sendiri terdapat beberapa suku bangsa. Berikut ini beberapa jenis bahasa di Provinsi Sumatra Palembang atau Bahasa Melayu Bahasa ini dipakai oleh penduduk Kota Komering/ Komerin/ Njo Bahasa ini dipakai oleh penduduk sekitar Kabupaten Ogan Komering Ilir, Ogan Komering Ulu, Ogan Komering Ulu Selatan, dan Ogan Komering Ulu Kayu Agung Bahasa ini dipakai oleh penduduk di sekitar daerah Kayu Musi Bahasa ini dipakai oleh penduduk Kabupaten Musi Banyuasin dan penduduk sebelah barat Sungai Musi serta bagian Pasemah Bahasa ini dipakai oleh penduduk di sekitar Dataran Tinggi Bukit Penegak Bahasa ini dipakai oleh penduduk sekitar Semendo Bahasa ini dipakai oleh penduduk di daerah pedalaman, yaitu sebelah barat Baturaja dan Pajarbulan bagian Sindang Kelingi Bahasa ini dipakai oleh penduduk di sekitar Muara Enim Bahasa ini dipakai oleh penduduk di Muara Enim bagian selatan dan Lahat bagian timur serta Lematang Bahasa ini dipakai oleh penduduk di wilayah Muara Enim dan Sarolangun bagian Lintang Bahasa ini dipakai oleh penduduk di wilayah antara Lahat dan Ogan Bahasa ini dipakai oleh masyarakat daerah Baturaja, Pagerdewa, dan sebelah barat Kayu Ranau Bahasa ini dipakai oleh penduduk Muaradua sebelah Rawas Bahasa ini dipakai oleh Kabupaten Musi Rawas, sekitar Ambacang, dan sepanjang Sungai Sungkai Bahasa ini dipakai oleh penduduk Kruih bagian barat daya dan Abung sebelah Pubian Bahasa ini dipakai oleh sebagian penduduk Sumatra Pesisir Bahasa ini dipakai oleh sebagian penduduk Sumatra Kubu Bahasa ini dipakai oleh sebagian penduduk Sumatra antara bahasa daerah tersebut, ada bahasa yang jumlah penggunanya cukup banyak dibandingkan dengan yang lainnya, antara lainBahasa PalembangBahasa PasemahBahasa KomeringBahasa OganBahasa PesisirBahasa di Sumatera SelatanAgama Islam merupakan agama mayoritas di semua kabupaten dan kota di Sumatera Selatan, sedangkan Agama Kristen di Kota Palembang, dan Agama Budha dengan populasi besar berada di Kota Palembang dan Kabupaten Banyu 94,18%Kristen Protestan 1,99%Buddha 1,81%Katolik 1,13%Hindu 0,89%Kebudayaan Sumatera yang ada di provinsi Sumatera Selatan ini tidak jauh beda dengan kebudayaan yang ada di pulau Sumatera ini, yakni masih tercampur oleh kebudayaan melayu, Islam, dan kerajaan kebudayaan yang terdapat di Sumatera Selatan ini meliputi rumah adat, pakaian adat, tarian, senjata tradisional khas dari daerah Sumatera Selatan ini terkenal diseluruh penjuru Indonesia, bahkan digemari banyak orang. Seperti rumah Limas, rumah ini banyak diadaptasi di berbagai daerah karena cara membuatnya yang tidak songket yang merupakan khas Sumatera Selatan juga menjadi kegemaran banyak orang. Dalam kuliner ada pempek yang menjadi makanan kegemaran masyarakat Indonesia di berbagai daerah juga sangat menyukai jenis makanan ini. Langsung saja kita bahas di bawah Adat Sumatera adat yang terkenal dari Sumatera selatan yaitu rumah limas, rumah ini merupakan salah satu dari puluhan rumah adat yag ada di Indonesia. DI indonesia sendiri hampir seluruh wilayah mempunyai rumah adat dengan ciri khasnya masing – khas rumah adat Sumatera Selatan yang berbeda dengan rumah adat di provinsi lainnya, yaitu atapnya yang berbentuk limas, dan rumahnya yang berbentuk adat yaitu bangunan tradisional untuk tempat tinggal atau peninggalan dari nenek moyang, dan peninggalan tersebut tersebar di seluruh wilayah Adat LimasKata limas diambil dari kata lima dan emas. Rumah limas adalah rumah dengan bentuk panggung dan atapnya yang berbentuk limas. Yang menarik dari rumah ini yaitu pada bagian lantai rumah limas dibuat atau undakan dibagian lantai biasa disebut dengan kekijing. Pada rumah limas biasanya memiliki 2 hingga 4 undakan limas mempunyai tiang penyangga dengan tinggi sekitar 1, 5 meter – 2 meter dari tanah. Rumah limas terbagi menjadi 3 ruangan dengan fungsi yang berbeda-beda, yaituRuang depan Ruangan ini biasanya digunakan untuk beristirahat dan bersantai anggota tengah Sedangkan untuk ruangan bagian tengah terdapat beberapa kekijing. Setiap kekijing memiliki dua buah jendela yang terletak di sebelah kanan dan sebelah kiri. Pada bagian kekijing yang terakhir ada lemari dinding yang dipakai untuk belakang Kemudian untuk ruangan bagian belakang adalah ruangan dapur yang digunakan untuk Adat Cara ini diberi nama rumah cara gudang karena bentuknya yang memanjang menyerupai gudang. Rumah ini memipunyai tiang penyangga dengan tinggi sekitar 2 meter. Bentuk atap dari rumah ini berbentuk limas dan pada rumah ini tidak terdapat pembuatannya masyarakat sekitar biasanya menggunakan bahan rumah cara gudang ini dari susunan kayu yang bagus, sepertiKayu ini juga memiliki tiga ruangan sama seperti rumah limas dengan fungsi ruangan yang juga hampir sama seperti buah Adat namanya rumah ini terapung di atas rakit, susunan rakit ini terdiri dari balok-balok kayu dan potongan bambu, di setiap sudut dipasang tiang-tiang yang kemudian diikatkan ke tonggak yang menancap di tebing mengikat tiang dengan tonggak biasanya menggunakan tali ini memiliki atap dua bidang saja, atap pada rumah rakit disebut atap kajang. Rumah rakit ini terbagi menjadi dua ruangan dengan dua buah pintu. Pintu pertama menghadap ke tengah sungai sedangkan pintu lainnya menghadap ke tepi dua buah jendela yang biasanya terletak di sebelah kanan dan kiri rumah. Bagian depan rumah dilengkapi dengan jembatan untuk menghubungkan antara rumah dan Adat rumah tatanan karena pada rumah ini banyak terdapat ukiran yang dibuat dengan cara dipahat atau ditatah. Rumah ini dibangun di atas tiang setinggi 1,5 meter. Rumah ini terbuat dari kayu yang tahan lama yakni kayu tembesu dan kayu tatahan ini terbagi menjadi dua ruangan dengan fungsi sebagai berikutRuang depan dan ruang tengah Ruang depan biasanya dipergunakan untuk memasak. Di ruang depan ini terdapat tanah untuk meletakkan tengah berfungsi untuk menjalankan aktivitas sehari-hari. Pada malam hari ruangan ini dipergunakan untuk tidur. Saat pemilik rumah sedang memiliki hajat, ruangan ini akan diperuntukkan untuk tamu yang dengan rumah tatanan, rumah ini tidak memiliki hiasan berupa ukiran, pada bagian dinding hanya cukup dilicinkan saja menggunakan ketam atau sugu. Bentuk rumah ini panggung dengan tinggi sekitar 1,5 meter. Tiang pada rumah ini tidak ditancapkan di dalam tanah melainkan hanya diletakkan di atas pada rumah ini disebut dengan tiang duduk, rumah kalipan ini memiliki dua ruangan. Yaitu ruang depan & ruang tengah dengan fungsi yang sama dengan rumah KingkingBentuk rumah kingking ini bujur sangkar dengan atap terbuat dari bambu yang dibelah menjadi dua dan biasa dikenal dengan sebutan gelumpai. Ruagan rumah kingking sama dengan rumah tatahan. Rumah ini termasuk dalam rumah panggung dan menggunakan tiang kami juga sudah membahas rumah adat yang berasal dari provinsi Jawa Timur dalam artikel Kebudayaan Jawa Timur. Jangan lupa untuk membacanya juga Adat Sumatera Sumatera Selatan saat ini paling tidak memiliki dua pakaian adat yang cukup unik dan menarik untuk kita pelajari, Pakaian adat ini biasa dikenakan saat acara-acara tertentu, sepertiUpacara adat perkawinanFestivalDan acara-acara budaya pakaian adat ini tidak dikenakan pada sembarang acara apalagi untuk busana harian. Pakaian adat Sumatera Selatan itu ada dua yaituAesan PaksangkoAesan dinamakan Aesan? Aesan sendiri diambil dari bahasa Palembang yang artinya Baju, Busana, atau Pakaian. Berikut sedikit penjelasan pakaian adat tersebutPakaian Adat Aesan PaksangkoBaju adat daerah Sumatera Selatan yang pertama dikenal dengan nama Aesan Paksangko. Baju adat ini mempunyai makna filosofis yang melambangkan keagungan masyarakat daerah Adat Palembang ini pada umumnya lebih sering terlihat pada suatu acara resepsi pernikahan yang digunakan oleh kedua pasang mempelai, dengan kombinasi warna merah dan emas. Dengan menggunakan pakaian adat ini penampilan kedua pengantin akan semakin Adat Aesan GedePakaian adat provinsi Sumatera Selatan yang kedua yaitu disebut dengan nama Aesan Gede. Bedanya pakaian ini dengan Aesan Paksangko yaitu baju adat Aesan Gede lebih mengkombinasikan warna merah jambu & juga Kebudayaan Nusa Tenggara TimurKesenian Tradisional Sumatera SelatanKesenian tradisional yang akan kita bahas di provinsi Sumatera Selatan ini meliputi tarian tradisional, alat musik tradisional, senjata tradisional dan lain sebagainya. Berikut kita bahas satu persatu di bawah Adat Daerah Sumatera daftar tarian yang ada di daerah Sumatera Selatan iniTari Adat SilampariTari Adat PengutonTari Adat Bujang Gadis BeladasTari Adat Petake GerinjingTari Adat Ngantat DendanTari Sendratari Konga Raja BuayeTari Adat Seluang MudikTari Adat Madik NindaiTari Adat Putri BekhusekTari Adat TanggaiTari Adat Pagar PengantinTari Adat Gending SriwijayaTari Adat Tenun SongketTari Adat KebaghTari Adat KubuTari Adat Mejeng BesukoTari Adat GegeritTari Adat Kipas SerumpunTari Adat Rodat CempakoTari Sebimbing juga Kebudayaan Nusa Tenggara BaratAlat Musik Tradisional Sumatera daftar Alat Musik yang ada di daerah Sumatera Selatan iniKenong Basemah PalembangGambusTerbanganBurdah atau Gendang OkuTenunBiolaTerompetGongGenggo juga Kebudayaan Papua BaratSenjata Tradisional Sumatera ini daftar senjata tradisional yang ada di daerah Sumatera Selatan iniSenjata Tradisional Tombak TrisulaSenjata Tradisional KerisSenjata Tradisional SkinSenjata Tradisional Adat Sumatera ini daftar upacara adat yang ada di daerah Sumatera Selatan iniTradisi BebehasTradisi NgobengTradisi Sedekah RameTradisi PemakamanTradisi MadikTradisi MenyenggukTradisi NgebetTradisi BerasanTradisi Mutuske KatoTradisi Nganterke BelanjoTradisi Ngocek BawangTradisi MunggahTradisi Kumpulan Rudat dan KuntauTradisi NyanjoiTradisi NyemputiNgater PengantenBekarang IwakTradisi SunatanBaca juga Kebudayaan Sumatera UtaraMakanan Khas Sumatera ini daftar makanan khas daerah Sumatera SelatanPempekTekwanLaksanCelimpunganBurgoLaksoMartabak PalembangMie CelorPindang IkanPindang TulangSate Sapi Cucuk ManisBakmi BabiEs Kacang MerahKemplang Dan Kopi PalembangGodo-GodoGulo PuanRoti KoingSambal TempoyakPenutupNah teman-teman sudah sampai kita di akhir pembahasan tentang kebudayaan yang ada di provinsi Sumatera Selatan. Semoga bermanfaat. 7 Unsur Kebudayaan Megalitikum Sumatera Selatan Disusun Oleh Nama No Pokok Jurusan Kesenian Mata Kuliah Pengantar Antropologi Dosen Pembimbing Universitas PGRI Palembang Tahun 2018 Kata Pengantar Puji syukur saya panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena dengan karunianya saya dapat menyelesaikan makalah ini. Tujuan penulisan makalah ini adalah untuk mengkaji dan membahas kebudayaan Palembang melalui 7 unsur kebudayaan megalitikum sumatera selatan. Dalam Makalah ini saya akan membahas mengenai sejarah dan kebudayaan kota palembang secara lebih dalam melalui 7 unsur kebudayaan megalitikum sumatera selatan. Yang saya harapkan bermanfaat bagi anda semua. Saya menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari sempurna, oleh karena itu kritik dan saran dari semua pihak yang bersifat membangun selalu saya harapkan demi kesempurnaan makalah ini. terima kasih. Palembang, Maret 2018 Penulis Daftar Isi Kata Pengantar................................................................................................. Daftar isi........................................................................................................... Bab 1 Pendahuluan........................................................................................... Latar Belakang.............................................................................. Rumusan Masalah ......................................................................... Tujuan............................................................................................ Bab 2 Analisis dan Pembahasan....................................................................... Bahasa........................................................................................... Sistem Pengetahuan....................................................................... Sistem Sosial Kekerabatan........................................................... Sistem Pengetahuan dan Teknologi................................................ Sistem Mata Pencaharian................................................................ Sistem Religi Kepercayaan.......................................................... Kesenian......................................................................................... Bab 3 Penutup.................................................................................................. Kesimpulan.................................................................................... Saran.............................................................................................. Bab 1 Pendahuluan Latar belakang Dalam makalah ini saya akan Mengkaji dan membahas tentang kebudayaan Palembang melalui 7 unsur kebudayaan secara universal. Kota Palembang merupakan kota tertua di Indonesia berumur setidaknya 1382 tahun jika berdasarkan prasasti Sriwijaya yang dikenal sebagai prasasti Kedudukan. Di masa lalu, palembang adalah ibukota dari kerajaan sriwijaya. Palembang dikenal sebagai kota penghasil tekstil dan songket yang sangat indah. Sebagian dari provinsi ini dibagi menjadi dua pulau yang cukup besar yaitu pulau Bangka Beiltung dan pantai timur laut sumatera di laut Cina selatan. Dalam kebudayaannya palembang banyak sekali yang menarik dan perlu untuk diketahui secara lebih dalam dalam topik ini. Topik yang saya bahas ini ditinjau dari aspek budaya dan sejarahnya karena keduanya memang banyak tumpang tindihnya dan karena itu sukar dipisahkan. Perumusan masalah Bagaimana cara kita mengkaji dan membahas mengenai sejarah dan unsur kebudayaan Palembang secara Universal?. Tujuan Penulisan Makalah. Mengetahui dan menganalisis unsur bahasa Mengetahui dan menganalisi sistem pengetahuan masyarakat Palembang Mengetahui dan menganalisis sistem sosial dan kekerabatannya Mengetahui dan menganalisis sistem pengetahuan dan teknologi Mengetahui dan menganalisis sistem mata pencaharian Mengetahui dan menganalisi unsur religi yang ada di masyarakat Palembang Mengetahui dan menganalisi unsur kesenian masyarakat Palembang Menentukan etos kebudayaannya Bab 2 Pembahasan Bahasa Bahasa berfungsi sebagai media komunikasi baik lisan, tulisan, gerak tubuh, dll untuk menyampaikan maksud hati. Bahasa Palembang mempunyai dua tingkatan, yaitu Baso Pelembang Alus atau Bebaso dan Baso Pelembang Sari-sari. Baso Pelembang Alus dipergunakan dalam percakapan dengan pemuka masyarakat, orang-orang tua, atau orang-orang yang dihormati, terutama dalam upacara-upacara adat. Bahasa ini berakar pada bahasa Jawa karena raja-raja Palembang berasal dariKerajaan Majapahit, Kerajaan Demak, dan Kerajaan Pajang. Itulah sebabnya perbendaharaan kata Baso Pelembang Alus banyak persamaannya dengan perbendaharaan kata dalam bahasa Jawa. Sementara itu, Baso sehari-hari dipergunakan oleh wong Palembang dan berakar pada bahasa Melayu. Dalam praktiknya sehari-hari, orang Palembang biasanya mencampurkan bahasa ini dan Bahasa Indonesia pemilihan kata berdasarkan kondisi dan koherensi sehingga penggunaan bahasa Palembang menjadi suatu seni tersendiri. Bahasa Palembang memiliki kemiripan dengan bahasa daerah provinsi di sekitarnya, seperti Jambi, Bengkulu bahkan Jawa dengan intonasi berbeda. Berikut contoh bahasa yang digunakan oleh masyarakat Sumatera Selatan Emek ibu • Di buri di belakang Abah bapak • Di jabo di luar/ di depan Aak kakak laki-laki • Di jero di dalam Cek kakak perempuan • Awak kamu Mangcek paman • Kulo saya Bikcek bibi Contoh kalimat 1. Emek lagi masak di buri, sedangke abah lagi baco koran di jabo Ibu sedang memasak di belakang, sedangkan bapak sedang baco koran di luar 2. Awak dipanggel aak di jero Kamu dipanggil kakak di dalam Bahasa memiliki 2 fungsi, yaitu A. Fungsi umum Berfungsi untuk berekspresi, komunikasi, dan adaptasi sosial. Contoh Awak nak kemano? Kamu mau kemana? B. Fungsi khusus Berfungsi untuk pergaulam sehari-hari, mewujudkan seni, mempelajari naskah-naskah kuno, mengeksploitasi teknologi. Contoh Awak sudah belom pr kito sore tu Kamu sudah belum pr kita kemarin Sistem Pengetahuan Sistem pengetahuan adalah semua yang diketahui manusia. Lebih dari seribu tahun yang lalu telah berkembang salah satu kerajaan terbesar sepanjang sejarah Indonesia yaitu Kerajaan Budha Sriwijaya yang berada di sepanjang tepi Sungai Musi Sumatra Selatan. Terletak di sebelah Selatan dibingkai oleh Laut Cina Selatan dan berada di jalur lalu lintas tersibuk di dunia yang menghubungkan Timur Jauh dengan Eropa. Kerajaan Sriwijaya telah melakukan perdagangan sangat produktif dengan Cina Kuno pada masa keemasannya. Terbentang di kaki bukit jajaran Gunung Bukit Barisan yang megah, provinsi ini relatif datar namun sangat subur karena banyak sungai membelah daratan dan bermuara ke laut. Perkebunan kopi dan teh tersebar di seluruh Sumatra Selatan, namun kekayaan yang berlimpah dari provinsi ini berasal dari cadangan minyak, gas alam, batu bara, timah dan kuarsa. Sumatra Selatan memiliki tujuan wisata yang menarik untuk dikunjungi dan beraneka ragam, baik wisata alam, sejarah maupun budaya. Sumsel memiliki obyek wisata berupa gunung-gunung dengan flora dan fauna yang beragam, seperti Taman Nasional Kerinci Seblat TNKS; sungai, danau, garis pantai yang sangat panjang. Anda dapat berkeliling mengunjungi Sungai Musi, Jembatan Ampera, Pulau Kemaro, Danau Ranau, dan Kota Pagaralam. Di sini pula tersaji aneka ragam tradisi serta budaya yang unik dan menarik. Wisata alamnya adalah Danau Ranau Kabupaten Ogan Komering Ulu, Musi Rawas, dan Musi Banyuasin. Panorama pantainya antara lain pantai Parai Tenggini, pantai Matras di Pulau Bangka, dan pantai Pasir Padi di Pulau Belitung. Panorama air terjun terdapat di Kabupaten Muara Enim dan Lahat. Wisata budayanya meliputi Bukit Serelo, Gunung Dempo, Rumah Limas, pemukiman suku terasing Anak Dalam dan Kubu. Wisata sejarahnya antara lain situs Sriwijaya berupa batu purbakala, patung kuno, dan museum di Palembang, kompleks Pemakaman di Bukit Siguntang serta Benteng Kuto Besak. Buah-buahan yang terkenal dari Palembang adalah nanas dan duku. Rasa nanas Palembang segar dan rasanya tajam, sementara duku Palembang rasanya manis dan terkadang hambar. Sistem Sosial Kekerabatan Sosial menggambarkan struktur sosial dari masyarakat bersangkutan. Adapun sistem pewarisan gelar yang terdapat di Sumatera Selatan yaitu menganut garis patrilineal ayah/laki-laki. Artinya gelar tersebut hanya boleh diwarisi seseorang jika ayahnya merupakan keturunan dari si pemegang gelar tersebut. Gelar-gelar yang dipakai adalah sebagai berikut 1 Raden disingkat R gelar laki-laki dan Raden Ayu gelar wanita. 2 Masagus disingkat Mgs gelar laki-laki dan Masayu Msy gelar wanita. 3 Kemas disingkat Kms gelar laki-laki dan Nyimas Nys gelar wanita. 4 Kiagus disingkat Kgs gelar laki-laki dan Nyayu Nya gelar wanita. Mengenai pemakaian gelar Ratu, gelar ini biasanya diberikan kepada Putri Raja yang naik tahta atau Permaisuri Istri raja yang disebut dengan Panggilan Ratu Agung atau Ratu Sepuh. Selain itu gelar ini juga diberikan kepada keempat isteri pendamping, karena pada umumnya raja memiliki istri lebih dari satu tetapi bukan Ratu Sepuh ratu-ratu yang lain diberi gelar tambahan/memiliki panggilan tersendiri seperti Ratu Gading, Ratu Mas. Ratu Sepuh Asma, Ratu Ulu, Ratu Ilir, dsb. Sistem Pengetahuan dan Teknologi Masyarakat Palembang dikenal dengan sifat suka berterus terang dan suka berkawan. Mereka memiliki keahlian dalam menciptakan karya seni yang indah dengan kesabaran dan kemampuannya. Salah satu contoh dari hasil kreasi masyarakat Palembang yang paling terkenal adalah kain songket yang terbuat dari sutra dikombinasikan dengan benang emas yang mampu memikat kolektor pakaian tradisional karena desainnya yang kaya dan elegan. Songket juga dapat menjadi oleh-oleh yang bagus, meskipun harga songket cukup mahal terutama yang dibuat langsung secara tradisional. Selain itu Palembang juga terkenal dengan ukiran kayu bermotifnya yang dipengaruhi oleh desain Cina dan Budha. Ukiran-ukiran kayu yang terdapat di mebel tersebut didominasi oleh dekorasi berbentuk bunga melati dan teratai. Palembang juga menawarkan makanan yang unik, lezat yang kebanyakan terbuat dari ikan. Diantaranya ialah Pempek Palembang Ini adalah salah satu makanan yang paling terkenal dari Palembang dan dapat Anda temukan di seluruh Indonesia dan telah menjadi favorit banyak orang Indonesia. Pempek terbuat dari ikan yang telah digiling dicampur tepung terigu dan bumbu-bumbu lain. Jenis-jenis pempek palembang di antaranya adalah pempek lenjer, kapal selam, pempek kulit, pempek adaan dan pempek lenggang, pempek keriting serta pempek panggang. Kerupuk Palembang, salah satu makanan kecil dari Palembang yang terkenal, kerupuk ini terbuat dari campuran terigu dan ikan tertentu. Biasanya terbuat dari ikan tenggiri, ikan gabus dan ikan belida. Toko yang dapat Anda kunjungi adalah Kerupuk 601 and Taxi 333 at Jl. Dempo Luar. Martabak Har, terbuat dari telur dicampur dengan bumbu-bumbu tertentu dan daging, lalu dibungkus adonan terigu, dicampurkan lalu digoreng. Martabak Har biasanya disajikan dengan saus yang lezat terbuat dari kentang, air dan bumbu-bumbu lainnya. Tempat terbaik untuk mencicipi martabak ini adalah di Martabak Kaji Abdul Rosak di Jalan. Jendral Sudirman. 1 Lempok Duren, terbuat dari durian dan gula. Rasanya manis dan kenyal. 2 Tekwan, sup tradisional yang terbuat dari bola-bola ikan, pasta ikan, soun, jamur dan bengkoang kemudian disajikan hangat-hangat. 3 Bekasem yaitu Ikan yang diasinkan. 4 Makanan khas khas lainnya dari provinsi ini seperti pindang patin, pindang tulang, sambal jokjok, berengkes, dan tempoyak. Masyarakat Palembang juga memiliki senjata tradisional semacam keris yang bernama rejang lebong seperti pada gambar berikut Sistem Mata Pencaharian Masyarakat Palembang pada umumnya mempunyai mata pencaharian berdagang. Dalam cakupan kepulauan, kepulauan sumatera sangat kaya dengan hasil buminya seperti kelapa sawit, tembaga, batubara,timah, bauksit dll. Maka dari itu sumber mata pencahariaan masyarakat palembang juga menjadi pekerja berbagai definisi kota Palembang tercakup unsur keluasan wilayah, kepadatan penduduk yang bersifat heterogen dan bermata pencaharian non pertanian. Sistem Religi Kepercayaan Walaupun Sumatera Selatan adalah tempat berdirinya kerajaan sriwijaya yang menganut kepercayaan dan agama budha tetapi mayoritas masyarakatnya beragama Islam, karena masyarakat Palembang yang pada umum nya memiliki darah dan keturunanan bangsa melayu yang juga mayoritas beragama Islam. Kesenian Kesenian merupakan nilai keindahan estetika dari ekspresi manusia akan keindahan yang dinikmati dengan mata atau telinga. Sejarah tua Palembang serta masuknya para pendatang dari wilayah lain, telah menjadikan kota ini sebagai kota multi-budaya. Sempat kehilangan fungsi sebagai pelabuhan besar, penduduk kota ini lalu mengadopsi budaya Melayu pesisir, kemudian Jawa. Sampai sekarang pun hal ini bisa dilihat dalam budayanya. Contoh kesenian yang ada di Palembang A. Rumah tradisional Rumah tradisional yang berasal dari Sumsel ini memiliki atap yang berbentuk limas sehingga dinamakan dengan rumah limas. Dengan ciri khas lantai yang bertingkat dan oleh masyarakat Sumsel disebut dengan bengkilas. Rumah tradisional limas biasanya hanya digunakan untuk acara keluarga seperti hajatan. Tamu yang datang biasanya diterima di teras atau lantai dua. Satu lagi rumah khas dari Sumsel adalah rumah rakit B. Seni Tari Ada beberapa seni tari yang berasal dari Sumsel diantaranya adalah tari tanggai, tari sekapur sirih, tari putri bekhusek, dan tari gending sriwijaya. C. Lagu Daerah Provinsi Sumatera Selatan juga memiliki lagu daerah diantaranya adalah Lagu Daerah seperti Melati Karangan, Dek Sangke, Cuk Mak Ilang, Dirut, Gending Sriwijaya dan Ribang Kemambang. Kesenian lainnya yang berada di Sumatera Selatan yaitu pertunjukan dulmuluk pentas drama tradisional khas Palembang dan pertunjukan wayang Palembang. Bab 3 Penutup Kesimpulan Setelah membaca penjelasan tentang 7 unsur kebudayaan universal yang ada pada masyarakat Sumatera Selatan di atas dapat disimpulkan bahwa etos kebudayaan atau unsur yang paling menonjol dari masyarakat Sumsel adalah dari segi “Sistem Pengetahuan dan Teknologi” khususnya pada makanan-makanan khasnya dan dari segi “Kesenian”-nya baik seni tari, rumah adat, maupun kerajinannya. Mereka memiliki keahlian dalam menciptakan karya seni yang indah dengan kesabaran dan kemampuannya. Hal ini menunjukan bahwa Sumatera Selatan adalah provinsi yang kaya akan kebudayaannya. Saran Sumatera Selatan dikenal dengan kesenian dan kerajinannya, maka dari itu marilah bersama-sama kita menjaga dan melestarikan kebudayaan yang ada walaupun zaman semakin hari semakin maju. Jika bukan kita sendiri yang menjaganya siapa lagi? Apakah harus menunggu kebudayaan dan hasil karya kita di akui oleh negara lain terlebih dahulu baru kita mau melestarikan dan mempertahankannya? Kebudayaan Sumatera Barat – Indonesia merupakan salah satu negara dengan jumlah pulau terbanyak di dunia, dimana dari puluhan ribu pulau yang ada di Indonesia terdapat 5 pulau utama yaitu Jawa, Sumatera, Sulawesi, Kalimantan dan Papua. Dari kelima pulau ini, Sumatera merupakan salah satu yang terbesar dan terbagi menjadi beberapa provinsi. Dan salah satunya yaitu Sumatera Barat. Sumatera Barat merupakan salah satu provinsi yang memiliki ibu kota Padang. Sesuai dengan namanya, wilayah Sumatera Barat ini berada di sepanjang pesisir barat Sumatera bagian tengah serta sejumlah pulau yang berada di pelas pantainya, seperti kepulauan Mentawai. Luas provinsi Sumatera Barat sendiri sekitar km persegi. Provinsi Sumatera Barat juga berbatasan langsung dengan empat provinsi di Sumatera yaitu Riau, Jambi, Sumatera Utara serta Bengkulu. Untuk jumlah penduduknya sendiri yaitu jiwa yang mayoritas merupakan etnis Minangkabau dan seluruhnya beragama Islam. Meskipun demikian, kebudayaan Sumatera Barat tentu sangat beragam, mengingat wilayah provinsi ini terdiri dari 12 kabupaten dan 7 kota besar yang masing-masing memiliki ciri serta kebudayaan tersendiri. Ingin tahu lebih lengkap tentang kebudayaan Sumatera Barat? Berikut ulasan lengkapnya untuk Anda dari Perpustakaan. Macam Macam Budaya Sumatera BaratRumah Adat Sumatera BaratBaju Adat Sumatera BaratTarian adat Sumatera BaratSenjata Adat Sumatera BaratSuku di Sumatera BaratBahasa Daerah Sumatera BaratLagu Daerah Sumatera BaratAlat Musik Tradisional Sumatera BaratMakanan Khas Sumatera BaratWisata Sumatera Barat Macam Macam Budaya Sumatera Barat nengdokter Rumah Adat Sumatera Barat Rumah Gadang Jika Anda datang ke Sumatera Barat mungkin salah satu pemandangan yang akan langsung menyambut Anda adalah keindahan rumah adatnya. Dimana salah satu kebudayaan Sumatera Barat ini selain menawarkan keindahan yang luar biasa namun juga memiliki keunikan tersendiri. Seperti bentuk atap yang mencuat ke atas dengan makna menjurus kepada Tuhan Yang Maha Esa. Tonjolan pada rumah adat Rumah Gadang ini diberi nama gojong yang jumlahnya sekitar 4-7 buah per rumah. Pada rumah Gadang Anda juga akan menjumpai 2-3 lumbung padi seperi Si Bayo-bayo yang artinya adalah persediaan padi untuk keluarga rantau, Si Tinjau Lauik yaitu yang padinya dberikan untuk orang tidak mampu serta Si Tangguang Litak yang padinya dikhususnya untuk pemilik rumah. Baju Adat Sumatera Barat Busana tradisional wanita Minang – Pakaian Limpapeh Rumah Nan Gadang – Baju Batabue Baju Bertabur – Minsie – Tingkuluak Tengkuluk – Lambak atau Sarung – Salempang – Dukuah Kalung – Galang Gelang – Palaminan Busana tradisional pria Minang – Pakaian Penghulu – Destar – Baju – Sarawa – Sasampiang Sesamping – Cawek Ikat Pinggang – Sandang – Keris – Tungkek Tongkat Sebagai salah satu ciri paling menonjol dari setiap warga daerah adalah pakaian adatnya. Nah untuk Sumbar sendiri pakaian adat yang digunakan memiliki tutup kepala yang disebut dengan nama Saluak. Untuk model pakaiannya sendiri memiliki lengan pendek dengan ujung yang melebar. Kemudian selembar kain pun akan digunakan sebagai pelengkap pakaian adat Sumatera Barat ini. Baca juga Macam Macam Kebudayaan Aceh Lengkap Dengan kain yang digunakan menyelempang di bahu dan sebilah keris yang terselip di depan perut salah satu bentuk kebudayaan Sumatera Barat ini nampak begitu sempurna. Untuk pria biasanya juga akan mengenakan celana panjang dan kain songket yang melingkar tepat di tengah badan dan hanya sebatas lutut saja. Tarian adat Sumatera Barat Tari Alang Babega. Indang. Lilin. Pasambahan Minang. Piring. Payung. Rantak. Ambek-ambek Koto Anau. Randai. Sabalah. Barabah. Gelombang. Kain Paisia Selatan. Indang Badindin. Kiek Gadih Minang. Tarian merupakan salah satu bentuk kesenian daerah yang tak hanya menampilkan kreatifitas masyarakat sekitar namun juga menyampaikan makna yang tersemat dalam tarian tersebut. Ya, setiap kebudayaan Sumatera Barat dalam bentuk tarian adat masing-masing memiliki makna tersendiri. Seperti tari piring yang melambangkan suasana gotong royong di masyarakat. Yaitu gambaran ketika siang mengerjakan pekerjaan sawah dan malam harinya bersukaria bersama. Lihat Lebih Lengkap Penjelasannya di Tarian Sumatera Barat Kemudian ada juga tari payung yang menggambarkan perlindungan seorang pria kepada wanita. Dimana makna ini dapat disampaikan dari gerakan tari payung yaitu payung yang dipegang oleh penari pria diarahkan untuk selalu melindungi kepala penari wanita. adat-tradisional Senjata Adat Sumatera Barat Kerambit. Karih. Kalewang. Ruduih. Piarik. Pada zaman dahulu, senjata merupakan satu benda yang wajib di bawa kemanapun Anda pergi. Bagaimana tidak, dengan ancaman bahaya dimana-mana tentu Anda membutuhkan perlindungan diri menggunakan senjata tradisional ini. Di Sumbar sendiri senjata tradisional yang dimilii adalah Keris dan Kerambit atau Kurambiak. Umumnya, keris digunakan oleh kaum pria dan diletakkan pada bagian depan tubuh. Sedangkan untuk Karimbit merupakan kebudayaan Provinsi Sumatera Barat dalam bentuk senjata kecil. Dengan modelnya yang melengkung seperti kuku harimau, senjata tradisional ini sangat ampuh untuk melumpuhkan lawan hanya dalam sekali sambit. Dan umumnya, Karimbit ini digunakan oleh para perilat, terutama para pesilat yang sedang melakukan pertarungan dekat dengan menggunakan jurus harimau. Lihat juga 34 Senjata Tradisional Indonesia Serta Gambarnya Suku di Sumatera Barat Suku Minangkabau. Sakai Talang Mamak Kerinci Kubu Suku Melayu. Suku Mentawai. Suku Bonai. Ya, keberagaman suku adalah budaya Sumatera Barat terbesar yang tak akan ternilai harganya. Dengan banyaknya suku yang ada di Indonesia khususnya Sumbar, beragam kebudayaan lain tercipta dengan sendirinya. Nah beberapa nama suku yang terdapat di Sumbar antara lain adalah Minangkabau Jambak, Piliang, Caniago, Guci, Tanjung, Sikumbang, Pisang, Panyalai da Koto dan Menatawai. Bahasa Daerah Sumatera Barat Bahasa Minangkabau / Baso Minang. Bahasa Mentawai. Bahasa Melayu. Dari banyaknya suku yang terdapat di Sumatra Barat, tentu dibutuhkan suatu media untuk menyatukan beberapa suku tersebut. salah satunya yaitu dengan menggunakan bahasa daerah. Dimana bahasa daerah bukan sekedar kebudayaan Sumatera Barat yang digunakan sebagai sarana komunikasi namun juga sebagai pemersatu bangsa. Nah di provinsi ini, bahasa daerah yang digunakan antara lain adalah bahasa Minangkabau, bahasa Melayu dan lain-lain. Lagu Daerah Sumatera Barat Ayam Den Lapeh. Kampuang Nan Jauh Di Mato. Bareh Solok. Kambanglah Bungo. Kaparak Tingga. Malam Bainai. Rang Talu. Dayuang Palinggam. Anak Dara. Tari Payuang. Mak Inang. Paku Gelang. Cubo Ranungkan. Denai Sansai. Jikok Bapisah. Sebagai pelengkap budaya Sumatera Barat, lagi daerah dari provinsi ini pun ikut turun serta. Ya, berbagai lagu daerah asal Sumatera Barat bisa Anda dengarkan dan mainkan, seperti Kampung nan Jauh di Mato, Dayuang Palinggam, Ayam Den Lapeh dan lain-lain. Yang perlu Anda ketahui, beberapa lagu daerah ini bukan hanya menampilkan keindahan seninya saja namun juga memiliki makna yang cukup dalam dan perlu diresapi. Alat Musik Tradisional Sumatera Barat Alat Musik Gendang Tabuik. Serunai. Pupuik Tanduak. Rabab. Tambua. Pupuik Batang Padi. Untuk melengkapi keindahan lagu daerah Sumatera Barat, tentu dibutuhkan alat musik yang akan membuatnya terdengar lebih sempurna. Nah di Sumatra Barat sendiri musik tradisional yang digunakan antara lain adalah rabab, serunai, bansi, saluang, talempong, pupuik dan gadang tabuik. Beberapa musik tradisional tersebut bahkan tak hanya dapat digunakan untuk mengiringi lagu daerah namun juga beragam jenis lagi, sebab musik terdisional ini dapat dimainkan bersama dengan jenis musik lainnya. Kalio Dagiang Makanan Khas Sumatera Barat Rendang. Randang Lokan. Dendeng Balado. Dendeng Batokok. Gulai banak. Gulai kambiang. Gulai manih. Gulai pucuak ubi. Gulai asin padeh. Gulai Tunjang. Gulai paku. Gulai toco. Gulai itiak. Pangek masin. Pangek padeh. Kalio dagiang. Ikan baka. Soto padang. Goreng baluik. Goreng lauak. Palai Bada. Kalio jariang. Sambalado tanak. Sambalado matah. Cancang. Ikan balado. Ya, satu hal yang selalu dicari oleh para pengunjung yang datang ke Sumatra Barat yaitu masakan khasnya. Dimana dari wilayah ini Anda bisa menjumpai berbagai masakan bercita rasa lezat dan khas, seperti nasi kapau. Selain itu, provinsi ini juga sangat terkenal dengan nasi Padangnya yang bahkan bisa Anda jumpai hampir di setiap penjuru Indonesia. Masakan padang ini antara lain terdiri dari redang, sate padang, itiak lado mudo, dan dendeng balado. Baca juga Kebudayaan Sumatera Utara Lengkap Anda juga bisa menikmati soto padang dan bubur kampiun sebagai selingan menu makan besar Anda. dan untuk oleh-oleh sanak saudara di rumah, Anda bisa mendapatkan bengkuang dan perkedel jagung khas Bukittinggi. Wisata Sumatera Barat Pantai Carolina. Lubuak Rantiang. Pantai Padang. Pantai Pasir Jambak. Museum Adityawarman. Miniatur Makkah. Bukan hanya menawarkan keindahan kebudayaan Sumatera Barat yang berupa SDM saja, Anda juga bisa menyaksikan keindahan SDA Sumatera Barat yang ditawarkan lewat berbagai objek wisatanya. Mulai dari objek wisata pegunungan hingga pantai dan kelautan bisa Anda nikmati saat berlibur ke kota rendang ini. Untuk keindahan dan fasilitas? Tak perlu Anda tanyakan lagi, karena Sumatera Barat selalu unggul dalam sektor keindahan alam dan fasilitas wisata. Belum berkunjung ke Sumbar? Yuk segera atur waktu untuk datang ke kota rendang ini, semoga artikel kebudayaan Sumatera Barat ini dapat membantu dan menambah pengetahuan Anda. Sumatra Selatan atau dikenal dengan sebutan "Bumi Sriwijaya" merupakan bekas pusat pemerintahan Kerajaan Sriwijaya. Kerajaan tersebut merupakan salah satu kerajaan terbesar yang ada di Indonesia. Provinsi ini berbatasan langsung dengan beberapa provinsi lainnya seperti Lampung, Bangka Belitung, Jambi, dan dikenal dengan sejarahnya yang tinggi, Sumatra Selatan juga mempunyai berbagai budaya dan tradisi yang sangat beragam dan unik. Tak heran jika provinsi ini menjadi salah satu destinasi wisata favorit yang ada di Indonesia. Berikut lima tradisi daerah Sumatra Selatan yang wajib kamu Tradisi Lepas perayaan Imlek, masyarakat Sumatra Selatan mempunyai sebuah tradisi yang cukup menarik. Para pengunjung vihara akan melakukan tradisi melepas burung pipit untuk terbang ke alam bebas. Menurut kepercayaan masyarakat setempat, melepaskan burung dapat mengurangi karma buruk dan memperlacar juga percaya bahwa semakin banyak burung yang dilepas, maka semakin enteng pula dosa yang ditanggung. Tradisi ini juga memberikan dampak ekonomi yang positif bagi warga yang menjual bunga di daerah Bekarang Bekarang Iwak merupaka sebuah tradisi masyarakat Palembang untuk menangkap ikan secara bersama-sama di Sungai Lacak. Pada saat tradisi tersebut, masyarakat dapat mengambil ikan di sana secara gratis. Tradisi Bekarang Iwak sendiri dilaksanakan satu tahun sekali oleh masyarakat membawa ikan ke rumah masing-masing, hasil ikan tangkapan tersebut akan dibedakan menjadi ikan yang besar dan ikan yang kecil. Untuk hasil ikan besar akan diberikan ke tetua adat untuk dijual, sedangkan hasil ikan kecil dapat dibawa pulang oleh warga. Hasil penjualan ikan besar tadi akan digunakan untuk kepentingan umum seperti membangun masjid, jembatan, dan lain sebagainya. Baca Juga 5 Tradisi Adat Daerah Lampung yang Paling Populer, Sudah Tahu? 3. Tradisi Tepung Tawar Tepung Tawar merupakan sebuah tradisi untuk menyuapkan ketan kunyit dan ayam ke seseorang. Tradisi ini mempunyai 3 jenis, yaitu untuk tolak bala, pernikahan, dan perdamaian. Untuk Tepung Tawar Tolak Bala, biasanya dilakuakan oleh keluarga yang sering mengalami kecelakaan atau tertimpa dari tradisi ini ialah meminta perlindungan kepada Allah SWT. Tradisi ini sudah berlangsung selama ratusan tahun dan sudah ada sejak zaman Kesultanan Palembang Darussalam. Bedanya dengan tradisi Tepung Tawar di Sumatra Selatan yang ada di daerah melayu lainnya ialah mereka tidak menggunakan tepung sebagai bahan Sedekah Rame merupakan sebuah tradisi yang dimiliki oleh masyarakat Suku Lahat yang ada di Sumatra Selatan. Tradisi ini biasanya dilakukan oleh para petani dengan maksud agar hasil panen berlimpah dan diberi kelancaran dalam setiap tahapan panen yang ada. Acara akan diawali dengan sambutan dan pembakaran kemenyan. Lalu, akan ada penyampaian amanat dan diikuti oleh doa bersama. Acara diakhiri dengan kegiatan makan bersama yang sebelumnya sudah disiapkan oleh sebenarnya merupakan sebuah adab makan yang sudah dilakukan secara turun-temurun oleh masyarakat Palembang. Tradisi ini biasanya dilakukan di beberapa acara seperti syukuran, pernikahan, hingga perayaan hari besar suatu agama. Dalam tradisi ini, orang-orang akan makan bersama dengan cara duduk bersila dan membentuk suatu lingkaran. Di tengah-tengah lingkaran akan disuguhkan berbagai lauk pauk yang telah disiapkan. Ngobeng mempunyai sebuah filosofi, yaitu untuk meningkatkan rasa kekeluargaan dan semangat gotong itu dia lima tradisi daerah yang ada di Sumatra Selatan. Selain dikenal dengan sejarahnya, ternyata daerah tersebut juga mempunyai berbagai tradisi yang menarik ya. Semoga tradisi-tradisi tersebut masih dapat dilestarikan ke depannya. Baca Juga 5 Balapan Hewan Khas Nusantara yang Jadi Tradisi dan Agenda Budaya IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.